Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Israel Luncurkan Serangan Udara Pertama ke Libanon Sejak Tahun 2014

 Atikah Ishmah Winahyu
05/8/2021 16:47
Israel Luncurkan Serangan Udara Pertama ke Libanon Sejak Tahun 2014
Asap mengepul ke udara setelah serangan udara militer Israel ke Kota Ibl Al-Saqi dan Kfar Hamam, wilayah selatan Libanon, Rabu (4/8).(Mahmoud ZAYYAT / AFP)

ANGKATAN udara Israel melakukan serangan udara pertamanya dalam t7 tahun terakhir ke negara tetangganya, Libanon, pada Kamis (5/8), menyusul hari kedua tembakan roket melintasi perbatasan.

"Sebelumnya hari ini (Kamis), roket ditembakkan dari Libanon ke wilayah Israel," tulis angkatan udara Israel di Twitter.

"Sebagai tanggapan, jet tempur menyerang situs peluncuran dan infrastruktur yang digunakan untuk teror di Lebanon dari mana roket diluncurkan.”

"Target tambahan di daerah tempat roket diluncurkan di masa lalu juga diserang,” imbuhnya.

Pesawat Israel secara rutin menyerang sasaran militan Palestina di Gaza dan mencurigai sasaran Hizbullah atau Iran di Suriah, tetapi itu adalah pertama kalinya sejak 2014 mereka mencapai sasaran di Lebanon, angkatan udara mengkonfirmasi.

Televisi Al-Manar Lebanon, yang dijalankan oleh kelompok militan Syiah yang kuat, Hizbullah, mengatakan pesawat Israel melakukan dua serangan sekitar pukul 12.40 di luar kota Mahmudiya, sekitar 11 km dari perbatasan.

Kantor berita nasional resmi Lebanon juga melaporkan serangan itu tetapi memberikan sedikit rincian. Serangan ini adalah hari kedua berturut-turut Israel melaporkan tembakan roket dari Lebanon.

Tiga roket ditembakkan pada Rabu (4/8), dua di antaranya mencapai Israel, menyerang dekat kota utara Kiryat Shmona, tempat empat orang dirawat karena gejala stres.

Menanggapi serangan itu, tentara Israel melakukan tiga putaran penembakan balasan di Lebanon selatan.

Ini memicu beberapa kebakaran semak dalam kondisi kering tetapi tidak ada laporan korban.

Tentara Libanon mengatakan 92 peluru artileri yang ditembakkan oleh Israel mendarat di Libanon selatan setelah tembakan roket Rabu (4/8). Mereka mengatakan sedang menyelidiki siapa yang menembakkan roket.

Saling serang itu terjadi ketika ribuan orang Lebanon yang berduka menandai peringatan pertama ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut yang menewaskan sedikitnya 214 orang.

Pemerintah saat itu mengundurkan diri dalam menghadapi gelombang kemarahan rakyat tetapi setahun kemudian, meskipun krisis ekonomi memburuk, tidak ada pemerintahan pengganti yang dibentuk.

Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan kekosongan kekuasaan di Beirut merusak keamanan di perbatasan utaranya.

Militer mengatakan, “memandang negara Libanon bertanggung jawab atas semua tindakan yang berasal dari wilayahnya, dan memperingatkan terhadap upaya lebih lanjut untuk membahayakan warga sipil Israel dan kedaulatan Israel.”

Pasukan penjaga perdamaian PBB Unifil, yang telah dikerahkan di Lebanon sejak 1978 dan telah berpatroli di perbatasan sejak konflik yang menghancurkan antara Israel dan Hizbullah pada 2006, menyerukan agar semua pihak menahan diri.

"Kepala misi dan komandan pasukan Unifil, Mayor Jenderal Stefano Del Col, telah melakukan kontak langsung dengan para pihak," kata pasukan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

"Dia mendesak mereka untuk menghentikan tembakan dan menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, terutama pada peringatan yang khusyuk ini.”

"Sangat penting untuk segera memulihkan stabilitas sehingga Unifil dapat memulai penyelidikannya,” tambahnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya