Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA pengkritik mengatakan bahwa India sebagai demokrasi terbesar di dunia telah menjadi semakin otoriter di bawah Perdana Menteri Narendra Modi. Pemerintah dituduh berusaha membungkam perbedaan pendapat melalui spyware buatan perusahaan Israel, Pegasus.
Pemerintah India menegaskan kembali dalam pernyataan kepada Washington Post bahwa tuduhan mengenai pengawasan pemerintah dengan memanfaatkan Pegasus terhadap orang-orang tertentu tidak memiliki dasar atau kebenaran konkret yang terkait dengannya. Salah satu yang disebut sebagai target pengawasan potensial pada 2017 ialah Ashwini Vaishnaw, menteri elektronik dan teknologi informasi India yang baru dilantik, tambah laporan itu.
Vaishnaw mengatakan pada Senin di parlemen, "Tidak ada substansi apa pun dalam laporan tersebut. Segala bentuk pengawasan ilegal tidak mungkin dilakukan karena pemeriksaan dan keseimbangan kami dalam undang-undang dan institusi kami yang kuat."
Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan, "Laporan itu bertujuan mempermalukan India di panggung dunia, menjajakan narasi lama yang sama tentang bangsa kita, dan menggagalkan pembangunan India."
Gandhi, dari partai oposisi utama Kongres, mengatakan kepada Guardian bahwa jika tuduhan itu benar, itu merupakan, "Serangan terhadap fondasi demokrasi negara kita".
Paranjoy Guha Thakurta, seorang jurnalis independen, mengatakan bahwa Amnesti Internasional Digital Lab memberitahu dia bahwa teleponnya disusupi pada Maret, April, dan Mei 2018. "Itu juga membahayakan sumber saya. Orang-orang yang berbicara kepada anda dengan syarat anonim, jika mereka diungkap, itu mengerikan," katanya kepada AFP. "Ini buruk bagi demokrasi, buruk bagi jurnalisme. Ini mengerikan."
Baca juga: Pegasus Targetkan Saingan Utama PM India Narendra Modi
NSO, yang mengatakan hanya melisensikan Pegasus kepada pemerintah, telah menyebut tuduhan itu salah dan telah membantah melakukan kesalahan. (OL-14)
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa pihaknya akan memberikan respons yang kuat atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6) dini hari.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Konflik Timur Tengah meningkat tajam setelah Iran membalas serangan Israel secara besar-besaran. Serangan tersebut menghantam berbagai wilayah Israel. Ledakan menggema di tengah malam.
Iran melakukan serangan balasan ke Israel, pada Jumat (13/6) malam. Serangan dilakukan melalui Udara. Puluhan rudal ditembakkan ke arah Israel dengan melintas di atas Yerusalem.
PERDANA Menteri (PM) Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan jatuhnya pesawat Air India. Air India. Ia menyebut kecelakaan itu sebagai tragedi tak terbayangkan
PERDANA Menteri (PM) India, Narendra Modi, mengunjungi langsung lokasi kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, Gujarat, Jumat (13/6), sehari setelah kecelakaan tragis.
PERDANA Menteri (PM) India Narendra Modi menyampaikan duka mendalam atas peristiwa kecelakaan pesawat Air India AI171. Dia menyatakan evakuasi korban jadi fokus utama.
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi mencapai kesepakatan meningkatkan impor minyak dan gas AS oleh India guna mengurangi defisit perdagangan.
Perdana Menteri India Narendra Modi akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Washington untuk mempererat hubungan diplomatik dan membahas berbagai isu strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved