Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Biden Berupaya Buka Akses Internet di Kuba

Nur Aivanni
16/7/2021 09:04
Biden Berupaya Buka Akses Internet di Kuba
Kondisi di kuba(AFP/Yamil L)

PRESIDEN AS Joe Biden, pada Kamis, mengatakan Amerika Serikat sedang mencari cara untuk membantu Kuba menghindari pembatasan internet yang diberlakukan oleh pemerintah.

"Kuba, sayangnya, adalah negara yang gagal dan menindas warganya," kata Biden.

"Mereka telah memutus akses ke internet. Kami sedang mempertimbangkan apakah kami memiliki kemampuan teknologi untuk memulihkan akses itu," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Amerika Serikat telah lama mengkritik pembatasan internet di seluruh dunia, terutama di Tiongkok, tetapi operasi sibernya lebih banyak menangani ancaman keamanan daripada memastikan akses terbuka.

Adapun ide yang dilontarkan oleh para ahli adalah mengirim balon dengan WiFi seluler serupa dengan tindakan yang diambil selama bencana alam.

Pada Rabu, Kuba telah mengurangi gangguan pada akses internet, menurut wartawan AFP di Havana, tetapi akses tetap diblokir ke media sosial dan aplikasi perpesanan seperti Facebook, WhatsApp dan Twitter. Padahal, itu satu-satunya cara bagi sebagian besar orang Kuba untuk membaca media independen.

Baca juga:  Iran Tuduh AS Ikut Campur Saat Aksi Protes Guncang Kuba

Kuba telah mengecam kampanye media sosial #SOSCuba yang didukung oleh Kuba-Amerika yang anti-komunis di Florida, dengan Presiden Miguel Diaz-Canel menggambarkannya sebagai "terorisme media".

"Media sosial benar-benar agresif, menyerukan pembunuhan, menyerukan hukuman mati tanpa pengadilan, untuk serangan terhadap orang-orang dan khususnya mereka yang diidentifikasi sebagai revolusioner," katanya.

Sebagian besar akun menggambarkan aksi protes sebagai damai dan spontan di seluruh negeri. Para pejabat mengatakan satu orang tewas.

Unjuk rasa, yang tampaknya telah mereda sejak Minggu, adalah yang terbesar sejak revolusi Kuba yang membawa Fidel Castro berkuasa pada 1950-an dan datang ketika pulau itu menderita kemerosotan ekonomi yang tajam.

Bangga dengan infrastruktur medisnya, Kuba mengembangkan vaksin covid-nya sendiri bahkan ketika infeksi melonjak dan negara itu dilanda kekurangan listrik, makanan, dan obat-obatan yang kronis. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik