Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kanada Kembali Temukan Jenazah 751 Anak di Bekas Sekolah Asrama

Atikah Ishmah Winahyu
25/6/2021 08:14
Kanada Kembali Temukan Jenazah 751 Anak di Bekas Sekolah Asrama
Tugu peringatan atas penemuan ratusan jenazah anak di sekolah asrama kanada(AFP/Cole Burston)

KELOMPOK Pribumi Kanada mengungkapkan sebanyak 751 jenazah, sebagian besar anak-anak Pribumi, ditemukan di lokasi bekas sekolah provinsi Saskatchewan.

Penemuan ini terjadi beberapa minggu setelah jenazah 215 anak ditemukan di kuburan tak bertanda di halaman bekas sekolah asrama lain di British Columbia.

Kedua sekolah tersebut merupakan bagian dari sistem yang mengambil anak-anak Pribumi dari keluarga mereka selama sekitar 113 tahun, terkadang secara paksa dan menempatkan mereka di sekolah asrama, di mana mereka dilarang berbicara dalam bahasa mereka.

Banyak anak tidak pernah kembali ke rumah dan keluarga mereka. Mereka hanya diberi penjelasan samar tentang nasibnya atau tidak sama sekali. Kanada memiliki sekitar 150 sekolah asrama dan diperkirakan 150.000 anak-anak Pribumi memasuki sekolah tersebut sejak didirikan, sekitar tahun 1883 dan ditutup pada 1996.

Tidak jelas bagaimana anak-anak meninggal di sekolah-sekolah yang dikelola gereja, yang diterpa wabah penyakit seabad yang lalu. Anak-anak menghadapi pelecehan serta kekerasan seksual, fisik dan emosional. Beberapa mantan siswa sekolah tersebut menggambarkan tubuh bayi, yang lahir dari anak perempuan yang dihamili oleh pendeta dan biarawan, dibakar.

Baca juga: 215 Jasad Anak Ditemukan di Lahan Bekas Sekolah Asrama

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi nasional memperkirakan bahwa sekitar 4.100 anak hilang secara nasional dari sekolah. Tetapi seorang mantan hakim Pribumi yang memimpin komisi, Murray Sinclair, mengatakan dalam sebuah email bulan ini bahwa dia yakin jumlahnya jauh melampaui 10.000 anak.

Penemuan di Saskatchewan dilakukan oleh Cowessess First Nation di Marieval Indian Residential School, sekitar 87 mil dari ibu kota provinsi, Regina.

"Selalu ada pembicaraan dan spekulasi serta cerita, tetapi untuk melihat jumlah ini, ini adalah jumlah yang cukup signifikan," kata kepala Federasi Bangsa Adat yang Berdaulat, federasi provinsi kelompok Adat, Bobby Cameron.

"Ini akan sulit dan menyakitkan dan memilukan," ucapnya.

"Inilah yang dipaksakan oleh Gereja Katolik di Kanada dan pemerintah Kanada pada anak-anak kita,” imbuhnya.

Pada hari Selasa, pemerintah federal mengumumkan akan menyediakan dana di bawah 4,9 juta dolar Kanada bagi masyarakat adat di Saskatchewan untuk mencari makam. Pemerintah provinsi sebelumnya berkomitmen akan menyediakan 2 juta dolar Kanada.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik