Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ISRAEL pada Kamis (17/6) mendakwa seorang perwira polisi dengan pembunuhan sembrono karena diduga menembak mati seorang pria Palestina yang tidak bersenjata dengan autisme di Kota Tua Jerusalem tahun lalu, kata kementerian kehakiman.
Iyad Hallak, 32, tewas pada Mei 2020 saat berjalan ke sekolah kebutuhan khusus di Jerusalem timur yang dicaplok Israel. Petugas keliru karena mengira dia bersenjata.
Keluarga Hallak mengatakan dia memiliki mental seperti anak berusia delapan tahun. Saksi mata mengatakan Hallak panik setelah diteriaki oleh polisi.
Hallak dilaporkan berlari yang memicu pengejaran, sehingga polisi menembaki kakinya. Polisi mengatakan mereka mengira Hallak sedang meraih pistol, ketika dia sebenarnya mencari teleponnya di sakunya.
"Meskipun Iyad tergeletak di tanah dan terluka akibat tembakan pertama dan tidak memegang apa pun di tangannya, dan tidak melakukan apa pun untuk membenarkannya, tersangka menembak ke arah bagian atas tubuh Iyad," bunyi dakwaan.
Pemakamannya menarik ribuan pelayat. Tagar online #PalestinianLivesMatter menggemakan kemarahan massa terhadap kekerasan polisi dan rasisme di Amerika Serikat.
Kementerian kehakiman tahun lalu mengatakan petugas itu tidak mengikuti aturan polisi untuk melepaskan tembakan dan bahwa Hallak tidak menimbulkan bahaya bagi polisi atau warga sipil di tempat kejadian. Petugas, yang tidak disebutkan namanya, menghadapi hukuman hingga 12 tahun jika terbukti bersalah.
Pada saat itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kematian Hallak sebagai kejahatan perang dan eksekusi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematiannya sebagai tragedi. (AFP/OL-14)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
MENTERI Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengizinkan para pemukim ilegal untuk bernyanyi dan menari dengan bebas selama kunjungan mereka ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
SEKITAR 80.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa di Jerusalem pada Jumat (6/6) pagi.
OTORITAS Israel melarang umat Kristen Palestina dari Tepi Barat, Palestina, memasuki Jerusalem yang diduduki pada Minggu (13/4) untuk mengikuti kebaktian Minggu Palem.
KOMITE Kristen Islam untuk Dukungan Jerusalem dan Tempat-Tempat Suci mengecam rekomendasi polisi pendudukan Israel untuk membatasi akses jamaah ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
HAMAS mengecam rekomendasi lembaga keamanan Israel untuk membatasi salat umat Islam di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan yang dimulai Jumat (28/2) ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved