Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inggris Minta Komitmen Nyata G7 Tentang Vaksinasi Covid-19

Nur Aivanni
06/6/2021 06:40
Inggris Minta Komitmen Nyata G7 Tentang Vaksinasi Covid-19
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson(AFP)

DALAM Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada pekan depan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mendesak para pemimpin G7 untuk berkomitmen untuk memvaksinasi seluruh dunia terhadap virus korona pada akhir tahun 2022. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Downing Street, Sabtu atau Minggu WIB (6/6).

Inggris akan menjadi tuan rumah acara di Cornwall, Inggris, mulai 11 Juni dengan para pemimpin Prancis, Italia, Jepang, Jerman, Amerika Serikat, dan Kanada hadir. Perdana Menteri Inggris, kata pernyataan itu, akan meminta sesama pemimpin G7 untuk membuat komitmen nyata untuk memvaksinasi seluruh dunia terhadap virus korona pada akhir tahun 2022.

"Memvaksinasi dunia pada akhir tahun depan akan menjadi pencapaian terbesar dalam sejarah medis," kata Perdana Menteri seperti dikutip. "Dunia mengharapkan kita untuk bangkit menghadapi tantangan terbesar di era pascaperang, mengalahkan covid dan memimpin pemulihan global yang didorong oleh nilai-nilai kita bersama," tambah Johnson.

Downing Street menunjukkan keberhasilan pemerintah Inggris dalam mendukung vaksin Oxford-AstraZeneca dan dukungannya untuk skema Covax yang menyediakan pasokan ke negara-negara berkembang.

Tetapi menghadapi seruan yang berkembang untuk memastikan distribusi dosis vaksin global yang lebih adil, para menteri kesehatan G7 pada pertemuan pada hari Jumat gagal membuat terobosan baru, dengan mengulangi komitmen sebelumnya untuk berbagi dosis melalui Covax sesegera mungkin.

Akhir pekan ini, kata pernyataan tersebut, Johnson akan mengumumkan lebih detail tentang rencana pemerintah Inggris untuk berbagi sebagian besar dari dosisnya yang surplus.

Peluncuran vaksin yang efisien di Inggris telah menyebabkan kasus dan rawat inap turun secara besar-besaran, tetapi beberapa ahli memperingatkan bahwa meningkatnya jumlah kasus varian baru "Delta" dapat mengancam kemajuan tersebut. Varian yang pertama kali diidentifikasi di India itu dilaporkan lebih mudah menular dan lebih mungkin menyebabkan penyakit serius.

Kasus virus di Inggris baru-baru ini mulai meningkat lebih tajam, meskipun 27 juta orang dewasa telah menerima kedua suntikan. Inggris memiliki jumlah kematian akibat virus korona tertinggi di Eropa, yaitu 127.823. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Virus yang Pertama Ditemukan di India Sangat Menular



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya