Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Khawatirkan Keamanan, Australia Segera Tutup Kedubesnya di Kabul

Mediaindonesia.com
25/5/2021 11:42
Khawatirkan Keamanan, Australia Segera Tutup Kedubesnya di Kabul
Sejumlah helikopter Chinook milik pasukan militer AS bersiaga di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan.(Peter PARKS / AFP)

AUSTRALIA, pada Selasa (25/5), secara mendadak mengumumkan akan menutup kedutaan besarnya (Kedubes) di Kabul, Afghnistan, pekan ini. Penutupan dilakukan dengan alasan kekhawatiran ‘kondisi keamanan yang semakin tak pasti’ dengan tariknya pasukan Amerika Serikat (AS).

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan kantor Kedubes Australia akan ditutup sebagai "tindakan sementara" mulai 28 Mei 2021 selama tiga hari terkait penarikan militer internasional dari wilayah Afghanistan.

Pasukan militer AS dan negara sekutunya siap menarik pasukan dari Afghanistan dan menjadi babak terakhir dalam perang terpanjang yang dilakukan AS.

Di sisi lain, penarikan pasukan AS dan sekutunya akan menandai masa depan yang tidak pasti bagi Afghanistan yang masih dalam ancaman dan cengkeraman kelompok Taliban yang sebelumnya pernah memegang pemerintahan Afghanistan.

Pemerintah Afghanistan dukungan AS dan Dinas Keamanan Afghanistan dinilai masih belum kokoh dan masih rapuh kendati telah mendapat dukungan dan sokongan dari AS dan sekutunya selama dua dekade.

Pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan Presiden Ashraf Ghani dinilai masih belum mampu mengatasi gejolak politik tanpa dukungan penuh dari AS.

Dalam beberapa bulan terakhir jelang penarikan pasukan AS dan sekutunya, kekerasan di negara itu meningkat. Bahkan pasukan Afghanistan beberapa kali bentrok dan baku tembak dengan pejuang Taliban tidak jauh di wilayah timur Kabul.

Kelompok Taliban juga merebut posisi 40 kilometer (24 mil) di sebelah barat kota, pintu gerbang tradisional untuk mencapai ibu kota dan melancarkan serangan mematikan.

Semua pasukan AS diperkirakan akan ditarik pada 11 September 2021. Penarikan pasukan AS dari Afghanistan bertepatan dengn peringatan 20 tahun serangan Al-Qaeda ke Menara World Trade Center, AS, dan invasi AS ke Afghanistan.

Di sisi lain, sekitar 80 tentara Australia juga meninggalkan Afghanistan, mengakhiri misi yang telah menguras dana miliaran dolar AS dan menyebabkan puluhan ribu personel militer sekutu dikirim ke Afghanistan.

PM Australia Scott Morrison mengatakan, ada "lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti."

"Pemerintah telah diberitahu bahwa pengaturan keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami yang sedang berlangsung," ucap Morrison dalam sebuah pernyataan.

Namu sejauh ini, Morrison tidak menjelaskn secara detail apakah ada ancaman khusus yang ditargetkan ke Kedutaan Besar Australia di Kabul, Afghnistan. (AFP/Drd)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya