Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
AUSTRALIA, pada Selasa (25/5), secara mendadak mengumumkan akan menutup kedutaan besarnya (Kedubes) di Kabul, Afghnistan, pekan ini. Penutupan dilakukan dengan alasan kekhawatiran ‘kondisi keamanan yang semakin tak pasti’ dengan tariknya pasukan Amerika Serikat (AS).
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan kantor Kedubes Australia akan ditutup sebagai "tindakan sementara" mulai 28 Mei 2021 selama tiga hari terkait penarikan militer internasional dari wilayah Afghanistan.
Pasukan militer AS dan negara sekutunya siap menarik pasukan dari Afghanistan dan menjadi babak terakhir dalam perang terpanjang yang dilakukan AS.
Di sisi lain, penarikan pasukan AS dan sekutunya akan menandai masa depan yang tidak pasti bagi Afghanistan yang masih dalam ancaman dan cengkeraman kelompok Taliban yang sebelumnya pernah memegang pemerintahan Afghanistan.
Pemerintah Afghanistan dukungan AS dan Dinas Keamanan Afghanistan dinilai masih belum kokoh dan masih rapuh kendati telah mendapat dukungan dan sokongan dari AS dan sekutunya selama dua dekade.
Pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan Presiden Ashraf Ghani dinilai masih belum mampu mengatasi gejolak politik tanpa dukungan penuh dari AS.
Dalam beberapa bulan terakhir jelang penarikan pasukan AS dan sekutunya, kekerasan di negara itu meningkat. Bahkan pasukan Afghanistan beberapa kali bentrok dan baku tembak dengan pejuang Taliban tidak jauh di wilayah timur Kabul.
Kelompok Taliban juga merebut posisi 40 kilometer (24 mil) di sebelah barat kota, pintu gerbang tradisional untuk mencapai ibu kota dan melancarkan serangan mematikan.
Semua pasukan AS diperkirakan akan ditarik pada 11 September 2021. Penarikan pasukan AS dari Afghanistan bertepatan dengn peringatan 20 tahun serangan Al-Qaeda ke Menara World Trade Center, AS, dan invasi AS ke Afghanistan.
Di sisi lain, sekitar 80 tentara Australia juga meninggalkan Afghanistan, mengakhiri misi yang telah menguras dana miliaran dolar AS dan menyebabkan puluhan ribu personel militer sekutu dikirim ke Afghanistan.
PM Australia Scott Morrison mengatakan, ada "lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti."
"Pemerintah telah diberitahu bahwa pengaturan keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami yang sedang berlangsung," ucap Morrison dalam sebuah pernyataan.
Namu sejauh ini, Morrison tidak menjelaskn secara detail apakah ada ancaman khusus yang ditargetkan ke Kedutaan Besar Australia di Kabul, Afghnistan. (AFP/Drd)
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
SEJUMLAH badan PBB menyampaikan penilaian yang mengerikan mengenai dampak global akibat pemotongan besar-besaran bantuan internasional oleh pemerintahan AS.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
PRIA yang menurut FBI menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di New Orleans mengalami kesulitan keuangan yang parah.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
MILIARDER Elon Musk memperingatkan AS bisa terjerumus ke dalam perbudakan utang akibat rancangan undang-undang (RUU) belanja negara dan pajak yang diajukan Presiden Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (28/6) menyebut kasus korupsi yang menjerat pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai perburuan penyihir politik.
TIM judo Polri menyumbangkan 10 medali, 6 emas, 1 perak, dan 3 perunggu dalam ajang World Police And Fire Games (WPFG) 2025 di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat (AS).
ADAM Christopher Sheafe, 51, mengaku dalam suatu wawancara di penjara bahwa ia telah membunuh William Schonemann, pemimpin New River Bible Chapel.
SEORANG pria bernama Adam Christopher Sheafe, 51, yang dituduh membunuh seorang pendeta lansia di Arizona dengan cara sangat mengerikan, memberikan pengakuan mengejutkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved