Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Hindari Pembatasan, Pasangan India Gelar Pesta Pernikahan di Udara

Basuki Eka Purnama
25/5/2021 11:17
Hindari Pembatasan, Pasangan India Gelar Pesta Pernikahan di Udara
Pesta pernikahan di atas maskapai penerbangan India Spicejet(MI/indianexpress.com)

SEPASANGAN pengantin India menyewa sebuah pesawat untuk menggelar pesta pernikahan di udara yang melanggar protokol kesehatan karena dihadiri oleh 160 tamu.

Otoritas penerbangan sipil India memerintahkan dilakukan penyelidikan dan awak pesawat itu diskors.

Karena gelombang covid-19 parah, yang menyebabkan angka kematian di India melewati angka 300 ribu pada Senin (24/5), mayoritas negara bagian di negara Asia Selatan itu hanya mengizinkan 50 orang menghadiri pesta pernikahan. Namun, dalam pesta pernikahan di atas pesawat pada Minggu (23/5) itu dihadiri 160 orang.

Baca juga: WHO Tetapkan Target Baru Soal Vaksinasi Negara Termiskin

Pasangan yang tidak disebutkan namanya itu menikah saat pesawat Spicejet melaju di atas Kuil Meenkshi Amman dalam perjalanan dari Madurai ke Bangalore.

Rekaman video dan foto dari pesta di atas pesawat itu diunggah di media sosial. Para tamu mengenakan kalungan bunga dan melakukan selfie. Tidak ada satu pun tamu yang mengenakan masker ataupun menjaga jarak sosial.

Spicejet diperintahkan menindak tegas pasangan pengantin baru itu dan tamunya atas ulah mereka.

"Agen dan para tamu telah diberi tahu secara detail, baik secara tertulis maupun lisan, mengenai keharusan menjaga jarak sosial dan protokol kesehatan baik saat di bandara maupun di dalam pesawat selama dalam perjalanan," ujar seorang juru bicara Spicejet.

"Meski telah diingatkan berulang kali, para penumpang menolak menjalankan protokol kesehatan dan kami akan mengambil langkah tegas terkait hal itu," imbuh maskapai penerbangan itu.

Sejumlah negara bagian di India telah memberlakukan lockdown selama enam pekan terakhir saat negara itu menghadapi gelombang covid-19 yang telah menyebabkan lebih dari 120 ribu kematian. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya