Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan target baru untuk melindungi negara-negara termiskin, saat pandemi covid-19 diperburuk dengan ''skandal ketidakadilan'' dalam distribusi vaksin.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa tidak ada negara yang boleh berasumsi telah keluar dari masalah --tidak peduli seberapa tinggi tingkat vaksinasinya-- selama virus SARS-CoV-2 dan variannya masih menyebar ke wilayah-wilayah lain.
‘’Dunia masih berada dalam situasi yang sangat berbahaya,’’ kata Tedros pada pembukaan pertemuan tahunan menteri kesehatan dari 194 negara anggota WHO, Senin (24/5)
‘’Sampai hari ini, lebih banyak kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini dibandingkan seluruh tahun 2020. Pada tren saat ini, jumlah kematian akan melampaui total tahun lalu dalam tiga minggu ke depan. Ini sangat tragis,’’ ujar Tedros.
Dia mengatakan lebih dari 75 persen dari semua vaksin telah diberikan hanya di 10 negara.
‘’Tidak ada cara diplomatis untuk mengatakannya: sekelompok kecil negara yang membuat dan membeli sebagian besar vaksin dunia mengendalikan nasib bagian dunia lainnya,’’ tutur Tedros.
Baca juga : WHO: 115 Ribu Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19
Fasilitas COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan Aliansi Vaksin GAVI, telah mengirimkan 72 juta dosis vaksin ke 125 negara dan ekonomi sejak Februari --hampir tidak cukup untuk satu persen populasi mereka, kata Tedros.
Dia mendesak negara-negara untuk menyumbangkan dosis vaksin bagi COVAX agar 10 persen populasi semua negara sudah dapat diinokulasi pada September dan 30 persen populasi pada akhir tahun. Itu berarti akan ada 250 jutaorang lagi yang divaksin hanya dalam empat bulan.
‘’Penting untuk menghentikan penyakit dan kematian, menjaga petugas kesehatan kita aman, membuka kembali masyarakat dan ekonomi kita,’’ kata Tedros.
Tedros juga meminta produsen vaksin agar memberikan COVAX hak pertama untuk menolak volume baru vaksin, atau menyerahkan 50 persen volume mereka untuk COVAX tahun ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan agar WHO diberdayakan untuk mengunjungi negara-negara dengan cepat jika terjadi wabah yang berpotensi memicu pandemi, dan untuk mengakses data.
Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pidato terpisah yang direkam sebelumnya kepada majelis, menyerukan agar pendanaan badan PBB ditingkatkan. Kedua pemimpin juga mendukung gagasan perjanjian internasional baru untuk mencegah pandemi. (Ant/OL-2)
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Pelajari arti 'who' & kata tanya lain (what, where, when, why, how) dalam Bahasa Inggris. Mudah dipahami, cocok untuk pemula!
ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini menyatakan bahwa Timor Leste bebas malaria. Hal ini lantas menjadi tonggak sejarah kesehatan publik yang luar biasa bagi negara tersebut.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved