Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

WHO: 115 Ribu Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
24/5/2021 19:32
WHO: 115 Ribu Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19
Tenaga kesehatan membantu pasien Covid-19(Antara/Moch Asim)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (24/5) melaporkan setidaknya 115.000 petugas kesehatan dan perawatan telah meninggal akibat covid-19 sejak awal pandemi. WHO menyerukan peningkatan dramatis vaksinasi di semua negara.

Pada pembukaan pertemuan tahunan utama WHO, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji pengorbanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di seluruh dunia untuk memerangi pandemi.

“Selama hampir 18 bulan, petugas kesehatan dan perawatan di seluruh dunia telah berdiri di celah antara hidup dan mati,” katanya.

“Mereka telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan berjuang untuk orang lain yang, terlepas dari upaya terbaik mereka, lolos. Banyak yang terinfeksi, dan meskipun pelaporannya sedikit, kami memperkirakan setidaknya 115.000 pekerja kesehatan dan perawatan telah membayar harga tertinggi untuk melayani orang lain," lanjutnya.

Dia mengatakan, banyak petugas kesehatan sejak awal krisis merasa frustrasi, tidak berdaya dan tidak terlindungi, dengan kurangnya akses ke alat pelindung diri dan vaksin. Dan mereka tidak sendiri.

Dia menggambarkan ketidakadilan dalam akses ke vaksin sebagai "skandal", memperingatkan bahwa hal itu akan melanggengkan pandemi. Lebih dari 75 persen dari seluruh vaksin covid-19 hanya dikirim ke 10 negara.

“Jumlah dosis yang diberikan secara global sejauh ini sudah cukup untuk mencakup semua petugas kesehatan dan lansia jika sudah didistribusikan secara merata,” katanya.

Baca juga : Besok, 8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

“Tidak ada cara diplomatik untuk mengatakannya, bahwa sekelompok kecil negara yang membuat dan membeli sebagian besar vaksin dunia mengendalikan nasib negara-negara lain di dunia,” imbuhnya.

Dia mendesak negara-negara yang memiliki stok besar vaksin untuk membagikannya, dan kerja sama yang lebih besar untuk meningkatkan produksi dan distribusi suntikan.

WHO dan lainnya telah membuat Covax, program berbagi vaksin global, tetapi tetap kekurangan dana dan menghadapi kekurangan pasokan yang signifikan, menunda upaya untuk meluncurkan suntikan di negara-negara miskin.

“Kami telah mengirimkan setiap satu dari 72 juta dosis yang sejauh ini dapat kami peroleh ke 125 negara dan ekonomi,” kata Tedros.

Namun dia menyesalkan bahwa dosis tersebut hanya cukup untuk menutupi 1 persen dari populasi gabungan di negara-negara tersebut. WHO menekankan perlunya segera memperbaiki ketidakseimbangan tersebut.

“Hari ini, saya menyerukan negara-negara anggota untuk mendukung dorongan besar-besaran untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara pada bulan September,” katanya, menyerukan agar cakupan diperluas hingga 30 persen pada akhir tahun. (Straitstimes/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya