Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

20 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Atikah Ishmah Winahyu
11/5/2021 09:34
20 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza
Ledakan besar tampak membumbung ke udara saat serangan udara militer Israel menargetkan wilayah Jalur Gaza, Palestina, Selasa (11/5/2021).( SAID KHATIB / AFP)

PULUHAN warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang terkepung, setelah Hamas meluncurkan roket dari wilayah pesisir menuju Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (10/5) mengatakan bahwa 20 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan itu dan sekitar 65 orang lainnya terluka.

Sebelumnya Hamas, entitas yang berkuasa di Gaza, menembakkan puluhan roket ke Israel, termasuk serangan yang memicu sirene serangan udara sejauh Jerusalem, setelah ratusan warga Palestina terluka oleh pasukan Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di wilayah Jerusalem Timur yang diduduki.

Hamas telah memberi ultimatum kepada Israel untuk menghentikan pengerahan pasukan di  Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam yang juga dihormati oleh orang-orang Yahudi.

Ketegangan di Jerusalem telah dipicu oleh pengusiran paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah dan oleh serangan pasukan Israel di Al Aqsa pada salah satu malam paling suci di bulan Ramadan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan operasi terbuka terhadap Hamas. Dalam pidatonya, Netanyahu menuduh kelompok itu melewati garis merah dengan tembakan roket terbaru dan menjanjikan tanggapan yang keras.

"Siapapun yang menyerang kami akan membayar mahal," katanya.

Tentara Israel mengatakan seorang warga sipil di selatan negara itu menderita luka ringan ketika sebuah kendaraan diserang oleh rudal anti-tank dari Gaza.

Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida mengatakan serangan di Jerusalem adalah tanggapan atas kejahatan dan agresi Israel di kota itu. "Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik," ujarnya.

Dia mengancam akan melakukan lebih banyak serangan jika pasukan Israel masuk kembali ke kompleks Masjid Al Aqsa atau melakukan pengusiran paksa terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Jerusalem Timur.

Penyerbuan Kompleks Masjid Al Aqsa

Sebelumnya pada hari itu Senin (10/5) pagi, polisi Israel menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru karet ke jemaah Palestina di Masjid Al Aqsa.

Lebih dari selusin tabung gas air mata dan granat kejut mendarat di masjid saat polisi menyerang pengunjuk rasa di dalam kompleks bertembok yang mengelilinginya.

Lebih dari 300 warga Palestina terluka akibat tindakan pasukan bersenjata Israel, termasuk 228 orang yang dirawat di rumah sakit dan klinik, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.

Polisi Israel mengatakan 21 petugas terluka, termasuk tiga orang yang dirawat di rumah sakit. Paramedis Israel mengatakan tujuh warga sipil Israel juga terluka.

Akibatnya, dan dalam upaya nyata untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut, otoritas Israel mengubah rute pawai yang direncanakan oleh kelompok sayap kanan, ultra-nasionalis Israel melalui Muslim Quarter di Kota Tua untuk menandai "Hari Jerusalem", yang merayakan perebutan Israel atas Jerusalem Timur. Jerusalem Timur tidak diakui secara internasional sebagai wilayah Israel.

Konfrontasi hari Senin (10/5) adalah yang terbaru setelah berminggu-minggu serangan hampir setiap malam oleh pasukan Israel di Kota Tua Jerusalem terhadap pengunjuk rasa Palestina, selama bulan suci Ramadan.

Pada hari Sabtu (8/5), lebih dari 250 orang terluka setelah pasukan Israel memasuki Al Aqsa selama Lailatul Qadar, salah satu malam paling suci dalam Islam. (aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya