PERDANA Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kericuhan yang menewaskan sedikitnya 44 orang di situs ziarah Yahudi pada Jumat (30/4) menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah Israel. Tragedi itu terjadi setelah para peziarah memadati situs makam Rabbi Shimon Bar Yochai yang terkenal, tempat sebagian besar orang Yahudi ultra ortodoks menandai hari libur Lag BaOmer.
"Bencana Gunung Meron menjadi salah satu yang terburuk yang menimpa negara Israel," tulis Netanyahu di Twitter. Ia menyatakan Minggu (2/5) sebagai hari berkabung nasional.
Baca juga: Kesaksian Warga Yahudi atas Bencana Ziarah di Situs Suci Israel
"Yang terjadi di sini sangat memilukan. Ada orang yang tertindih hingga meninggal, termasuk anak-anak. Banyak di antara yang meninggal itu belum teridentifikasi,” ujarnya.
"Hati kami tertuju kepada keluarga (dari mereka yang meninggal). Dan yang terluka, kami harapkan cepat sembuh," kata pemimpin Israel itu.
Lag BaOmer secara tradisional merupakan acara menggembirakan yang menandai berakhirnya wabah mematikan yang menewaskan ribuan siswa di sekolah agama Talmud. Ziarah tahun ini dilakukan setelah pencabutan pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran pandemi covid-19 di Israel yang telah memvaksinasi penuh lebih dari setengah dari 9,3 juta populasinya.
Baca juga: Sedikitnya 44 Orang Tewas dalam Ziarah Yahudi di Israel
Netanyahu menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas tragedi itu. Menurut media Israel, sekitar 90.000 orang turun ke situs yang diotorisasi menampung 10.000 peziarah.
Para saksi mata menyalahkan polisi. Mereka mengatakan kericuhan terjadi setelah petugas menutup jalan sempit karena semakin banyak orang tiba.
Kepala polisi Israel Utara Shimon Lavi mengatakan kepada AFP bahwa petugasnya telah melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan nyawa pada malam tragis itu. Polisi membantu membawa mereka yang terluka ke rumah sakit. (OL-14)