Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Baku Tembak Terjadi di dekat Perbatasan Myanmar dan Thailand

Atikah Ishmah Winahyu
27/4/2021 09:37
Baku Tembak Terjadi di dekat Perbatasan Myanmar dan Thailand
Tentara pemberontak etnik Karen mengawasi demonstrai anti-kudeta di Distrik KNU Dooplaya, Negara Bagian Karen, Myanmar, Jumat (23/4).(HANDOUT / KNU Dooplaya District / AFP)

PERTEMPURAN hebat meletus di satu pos terdepan tentara Myanmar dekat perbatasan timur dengan Thailand pada Selasa (27/4) pagi, di daerah yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan etnis Karen.

Suara tembakan terdengar dari seberang sungai Salween dan video yang diunggah di media sosial menunjukkan adanya kebakaran dan asap membubung dari perbukitan berhutan.

"Terjadi pertempuran sengit di pos terdepan tentara Myanmar di seberang Mae Sam Laep," kata seorang pejabat provinsi dari kota Mae Hong Son di barat laut Thailand.

"Pejabat keamanan kami sedang menyelidiki situasinya tetapi sejauh ini belum ada laporan yang berdampak pada pihak Thailand,” imbuhnya.

Pusat Informasi Karen, sebuah kelompok media lokal, mengatakan kelompok etnis bersenjata itu telah menguasai pos terdepan militer.

Tentara Myanmar tidak segera berkomentar. Begitu pula dengan kelompok etnis Persatuan Nasional Karen (KNU), yang pasukannya telah mengepung pos militer di daerah itu dan telah bentrok di tempat lain dengan tentara sejak merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari.

Pertempuran itu terjadi beberapa hari setelah negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) telah mencapai konsensus dengan junta Myanmar tentang mengakhiri kekerasan untuk mencoba menghentikan krisis berdarah sejak kudeta militer.

Bentrokan antara tentara dan beberapa dari puluhan kelompok etnis bersenjata telah pecah sejak kudeta, setelah bertahun-tahun relatif tenang.

Kelompok-kelompok bersenjata itu mendukung penentang junta, yang pasukannya telah menewaskan lebih dari 750 warga sipil untuk mencoba menekan protes terhadap kudeta, menurut sebuah kelompok aktivis yang memantau angka kematian dan penangkapan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya