Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Thailand Sebut KTT Soal Krisis Myanmar Ujian Kredibilitas ASEAN

Nur Aivanni
22/4/2021 16:09
Thailand Sebut KTT Soal Krisis Myanmar Ujian Kredibilitas ASEAN
Pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT ASEAN.(Thet AUNG / AFP)

PEJABAT senior Thailand, pada Kamis (22/4), mengatakan bahwa KTT yang akan berlangsung pada akhir pekan tentang krisis kudeta di Myanmar akan menjadi ujian bagi kredibilitas dan persatuan ASEAN seiring dengan bertambahnya jumlah korban tewas dan kekerasan di perbatasan wilayah baratnya.

Pasukan keamanan di Myanmar telah menewaskan sedikitnya 739 orang sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, menurut kelompok pemantau setempat.

Militer Myanmar telah meningkatkan penggunaan kekuatan yang mematikan ketika berusaha untuk mengatasi aksi protes massa terhadap junta, dengan sekitar 250 ribu orang sekarang mengungsi, menurut Utusan PBB Tom Andrews.

Para pemimpin dan menteri luar negeri dari 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan mengadakan pembicaraan tentang meningkatnya krisis Myanmar di Jakarta pada Sabtu (24/4).

Pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT tersebut, dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak kudeta tersebut, lapor Nikkei Asia.

Keterlibatannya telah membuat marah para aktivis, kelompok hak asasi manusia, dan pemerintahan bayangan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan.

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha membahas KTT tersebut dalam sambungan telepon pada Kamis (22/4) pagi.

Dalam percakapan tersebut, Prayut mengakui bahwa situasi di Myanmar merupakan masalah yang menantang bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, menurut pernyataan pers.

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat membenarkan Prayut akan mengirim Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai menggantikannya karena ia harus tetap tinggal untuk mengatasi situasi virus korona yang melanda Thailand.

Negara-negara ASEAN, kata Tanee, menyadari harapan internasional untuk memberikan hasil konkret dari pembicaraan tersebut.

"Sekarang tergantung pada anggota keluarga ASEAN termasuk Myanmar untuk menjaga persatuan dan kredibilitas ASEAN," kata Tanee dalam konferensi pers secara daring, pada Kamis.

Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, diperkirakan akan meninggalkan Bangkok menuju Jakarta untuk pertemuan di sela-sela KTT. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya