Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAHAN Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Kongres bahwa mereka sedang melakukan penjualan senjata, termasuk pesawat F-35 canggih, drone bersenjata, dan peralatan lain, sebesar lebih dari US$23 miliar ke Uni Emirat Arab.
"Pemerintah akan bergerak maju dengan penjualan yang diusulkan ke UEA, bahkan saat kami terus meninjau detail dan berkonsultasi dengan pejabat Emira terkait dengan penggunaan senjata," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri.
Sebelumnya, Pemerintah AS menghentikan sementara kesepakatan yang disetujui oleh mantan Presiden Donald Trump untuk meninjaunya. Penjualan ke negara Teluk itu diselesaikan tepat sebelum Trump meninggalkan jabatannya.
Pemerintahan Trump mengatakan kepada Kongres pada November bahwa mereka telah menyetujui penjualan ke UEA sebagai kesepakatan sampingan dari Abraham Accords, perjanjian yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada September untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam bulan-bulan terakhir pemerintahan Trump, Israel mencapai kesepakatan dengan UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Paket US$23,37 miliar berisi produk-produk dari General Atomics, Lockheed Martin, dan Raytheon Technologies, termasuk 50 pesawat F-35 Lighting II, hingga 18 sistem udara tak berawak MQ-9B, dan paket amunisi udara ke udara dan udara ke darat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Selasa (13/4) perkiraan jadwal pengiriman penjualan UEA, jika diterapkan, setelah 2025 atau lebih.
"Pemerintah mengantisipasi dialog yang kuat dan berkelanjutan dengan UEA untuk memastikan kemitraan keamanan yang lebih kuat," kata juru bicara itu dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
"Kami juga akan terus memperkuat dengan UEA dan semua penerima artikel dan layanan pertahanan AS bahwa peralatan pertahanan asal AS harus diamankan secara memadai dan digunakan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia dan sepenuhnya sesuai dengan hukum konflik bersenjata," tambahnya.
Pemerintahan Biden juga meninjau kebijakannya untuk penjualan militer ke Arab Saudi, termasuk beberapa kesepakatan senjata era Trump, sehubungan dengan keterlibatan Saudi di Yaman dan masalah hak asasi manusia lain.
Hasil review tersebut belum dirilis. Pada Februari, pejabat AS mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kesepakatan masa lalu yang menimbulkan masalah hak asasi manusia dan membatasi penjualan di masa depan untuk senjata defensif. (Aljazeera/OL-14)
Kendaraan rantis yang ditumpangi Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan tinjauan pengamanan, jelang pengambilan sumpah dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10/2019).
Seharusnya perkara itu sudah masuk ke tahap penuntutan. Namun, karena masih di tangan polisi sehingga perkara jalan terkesan jalan di tempat
Polisi sempat terkendala untuk mengakses rumah sakit tersebut lantaran tempat itu milik pemerintah Kamboja
Bus sedang dalam perjalanan ke Karachi dari pangkalan AL di Provinsi Balochistan ketika mengalami gangguan teknis dan jatuh di jalan gunung di Jalan Raya Pesisir Makran.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
Israel diminta bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terus-menerus terjadi di masjid itu.
Langkah ini juga dianggap bagian dari upaya MUO untuk memperkuat misi organisasi dalam mendukung perempuan di seluruh dunia.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Tahun lalu, Van Marwijk sempat didepak dari timnas Uni Emirat Arab setelah sembilan bulan melatih timnas tersebut.
Timnas Indonesia antusias menjalani latihan perdana ntuk persiapan menghadapi tiga pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G di Uni Emirat Arab (UEA).
Thailand menjadi lawan pertama yang dihadapi pada 3 Juni 2021 mendatang, empat hari kemudian bersua Vietnam, dan terakhir Uni Emirat Arab (UEA) 11 Juni 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved