Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Sampaikan Tiga Poin Penting di KTT D8

Andhika Prasetyo
08/4/2021 22:54
Jokowi Sampaikan Tiga Poin Penting di KTT D8
Presiden Joko Widodo(Dok Biro Pres Sekretariat Presiden/ Muchlis jr)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan tiga hal penting yang harus dilakukan demi mencapai pemulihan kesehatan dan kebangkitan ekonomi secara global. Arahan tersebut ia sampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Developing 8 yang dihelat secara virtual, Kamis (8/4).

Mewakili presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers menyampaikan, poin pertama, D8 harus mendorong ketersediaan vaksin covid-19 yang adil dan merata di seluruh dunia. Semua negara memiliki hak yang sama untuk bisa memperoleh vaksin dan itu merupakan kunci bagi masyarakat global untuk keluar dari krisis akibat pandemi.

"Presiden mengajak pimpinan negara-negara D8 untuk menolak nasionalisme vaksin dan mendukung vaksin multilateral. Vaksin covid-19 adalah barang publik global. Oleh karena itu, dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin secara merata. Dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi dan tidak boleh ada restriksi terhadap produksi dan distribusi vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers KTT D8 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/4).

Negara-negara yang tergabung di D8, termasuk Indonesia, harus bisa meningkatkan kapasitas produksi untuk kemudian disebarkan kepada negara-negara yang masih belum menerima vaksin. 

"Beberapa dari negara D8 termasuk Indonesia saat ini tengah mengembangkan produksi vaksin secara mandiri. Kita harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan," ucapnya.

Poin kedua, Jokowi mendorong D8 untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global. 

Secara internal, kelompok negara berkembang tersebut sedianya sudah memiliki potensi perdagangan yang sangat besar yaknk melebihi US$1,5 triliun.

Baca juga : Australia Sarankan Vaksin Pfizer untuk Usia di Bawah 50 Tahun

"Sudah semestinya, sesama negara anggota bisa menghilangkan hambatan perdagangan sehingga potensi yang ada itu bisa dicapai dengan maksimal," papar Retno.

Poin terakhir, presiden meminta seluruh anggota D8 bisa bekerja sama mengembangkan investasi di bidang teknologi digital yang merupakan sumber ekonomi dunia di masa depan.

"Digitalisasi, artificial intelligence, computing power, big data dan data analytics telah melahirkan terobosan-terobosan baru. Sektor tersebut merupakan ekonomi masa depan dan tentu saja D8 harus memanfaatkan hal tersebut untuk menyejahterakan rakyat," jelasnya.

Selain itu, investasi juga harus ditanamkan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). D8 memiliki potensi dan keunggulan demografi penduduk muda yang sangat besar yakni sekitar 323 juta jiwa.

investasi kepada kaum muda adalah investasi untuk masa depan. Oleh karena itu, presiden berharap inovasi dapat terus ditumbuhkan, industri startup yang digawangi kaum muda harus terus didorong.

"Keunggulan D8 sebagai negara mayoritas muslim juga harus dimanfaatkan sebagai jalan mendorong industri start up berbasis syariah," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, D8 merupakan kumpulan negara berkembang dengan penduduk muslim terbesar. Kelompok tersebut didirikan dengan tujuan menghimpun kekuatan ekonomi sehingga busa memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat di tiap-tiap negara anggota. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya