Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
AMERIKA Serikat, pada Senin, mengatakan pihaknya siap untuk meninjau sanksi terhadap Iran jika itu sesuai dengan kesepakatan nuklir menjelang pembicaraan tidak langsung yang dipimpin Eropa yang bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi Rob Malley, yang ditunjuk oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden, sedang melakukan perjalanan ke Wina untuk memimpin delegasi AS, tetapi dia tidak berharap untuk bertemu dengan mitranya dari Iran. Pertemuan yang dimulai pada Selasa itu bertujuan untuk memecahkan kebuntuan.
"Tidak dapat disangkal bahwa kami berbicara ini dengan urgensi," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
Price menegaskan Amerika Serikat siap untuk melihat terkait pencabutan sanksi, tetapi hanya yang terkait dengan masalah nuklir.
"Kami pasti tidak akan memberikan isyarat atau konsesi sepihak untuk mendorong Iran ke tempat yang lebih baik," kata Price.
"Formulasi awal adalah salah satu yang masih berlaku sampai sekarang - itu adalah pencabutan sanksi nuklir secara terbatas sebagai imbalan atas batasan permanen dan dapat diverifikasi pada program nuklir Iran," ungkapnya yang mengacu pada teks perjanjian itu.
Baca juga: Pekan Depan, AS-Iran akan Mulai Bahas terkait Kesepakatan Nuklir
Setelah keluar dari perjanjian, Trump memberlakukan sanksi besar-besaran termasuk larangan AS pada negara lain mana pun yang membeli minyak Iran, ekspor penting bagi negara itu.
Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia juga merupakan peserta dalam kesepakatan tersebut dan sangat ingin melihat kembalinya Amerika Serikat ke dalam kesepakatan itu. Iran mengatakan pertemuan negara-negara yang disebut 4 + 1 itu untuk membahas tentang pencabutan sanksi.
"Apakah agenda komisi bersama itu membuahkan hasil atau tidak tergantung pada Eropa dan 4 + 1 mengingatkan AS tentang kewajibannya dan Amerika bertindak berdasarkan komitmen mereka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh di Teheran.
"Akan menjadi jelas besok apakah 4 + 1 dapat merealisasikan poin yang diharapkan oleh Iran atau tidak, sehingga kami akan memiliki jalan yang lebih jelas ke depan," kata Khatibzadeh.(AFP/OL-5)
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah hal itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Superkomputer tercepat di dunia, "El Capitan", resmi diluncurkan di Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL), California, dengan biaya pembangunan US$600 juta.
Putaran baru konsultasi antara Iran dan Eropa terkait kesepakatan nuklir akan berlangsung pada 13 Januari.
SERANGAN hari pertama Israel terhadap Iran telah menaikkan harga minyak dunia yang signifikan.
Presiden AS Donald Trump memutuskan meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 lebih awal pada Senin (17/6) waktu setempat, menyusul memanasnya situasi antara Israel vs Iran.
Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel tetap aman di tengah konflik dan saling tembak rudal antara kedua negara tersebut.
Bazan, perusahaan kilang minyak terbesar di Israel, pada Senin (16/6) malam waktu setempat, mengumumkan bahwa fasilitas di Pelabuhan Haifa mengalami kerusakan akibat serangan rudal Iran.
Presiden AS Donald Trump serukan warga Tehran meninggalkan ibu kota Iran, di tengah serangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved