Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Kereta di Taiwan, Minta Maaf

Atikah Ishmah Winahyu
05/4/2021 14:17
Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Kereta di Taiwan, Minta Maaf
Pekerja pemeliharaan yang truknya telah memicu kecelakaan kereta api di Taiwan, Lee Yi-hsiang.(FOTO/Televiis Courtesy Dimsum Daily )

PEKERJA pemeliharaan yang truknya telah memicu kecelakaan kereta api di Taiwan, Lee Yi-hsiang menyatakan permintaan maafnya di hadapan publik pada Minggu (4/4).

Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka dalam kecelakaan Jumat (2/4) lalu, yang menyebabkan sebuah kereta berisi delapan gerbong meluncur keluar jalur ke sisi terowongan sempit di dekat kota pesisir timur Hualien.

Penyelidik mengatakan, Taroko Express menabrak truk di jalurnya beberapa saat sebelum memasuki terowongan.

Truk itu tergelincir di tanggul yang curam dan jaksa penuntut sedang bekerja untuk memastikan apakah pengemudi gagal mengamankan rem parkir atau kendaraan itu mengalami kerusakan mekanis.

"Saya sangat menyesal dan ingin mengungkapkan permintaan maaf saya yang paling tulus," kata Lee Yi-hsiang, suaranya pecah karena emosi.

"Saya akan bekerja sama dengan penyelidikan polisi dan jaksa untuk bertanggung jawab,” imbuhnya.

Lee, 49, adalah bagian dari tim yang secara teratur memeriksa jalur kereta timur pegunungan Taiwan untuk mencari tanah longsor dan masalah lainnya.

Dia diinterogasi pada akhir pekan oleh jaksa penuntut dan dibebaskan dengan jaminan oleh pengadilan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Ketua Dewan Keamanan Transportasi Taiwan, Hong Young mengatakan bahwa penyelidik sedang menyisir perangkat perekam kereta serta rekaman CCTV dari gerbong depan.

Menurut keterangan beberapa penumpang, mereka mendengar klakson dibunyikan dan diyakini pengemudi kereta telah melihat benda yang menghalangi di lintasan.

Tetapi pengemudi kereta api, yang termasuk di antara korban tewas, berjuang untuk menghentikan tabrakan.

“Diyakini pengemudi kereta mungkin hanya memiliki paling banyak 10 detik untuk bereaksi dan tidak ada jarak yang cukup untuk mengerem darurat,'' tambahnya.

Beberapa orang yang selamat melaporkan bahwa kereta tidak tampak melambat sebelum menabrak truk. Tetapi Hong mengatakan yang lain melihat getaran keras sebelum tabrakan, menunjukkan pengemudi kereta mungkin telah menarik rem darurat beberapa saat sebelum tabrakan.

Ketika pertanyaan meningkat tentang seberapa padat kereta itu dan mengapa tidak ada pagar di bagian jalur itu, Menteri Rransportasi Lin Chia-lung menawarkan pengunduran dirinya pada hari Minggu (4/4).

Namun hal itu tidak diterima oleh pemerintah, yang mengatakan dia harus tetap di tempat sampai hasil penyelidikan diketahui.

Kecelakaan itu membuat Taiwan berduka. Beberapa korban selamat kehilangan seluruh keluarga dan korban termuda baru berusia empat tahun. Seorang warga negara Prancis dan dua orang Amerika juga dipastikan tewas. (Aiw/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya