SEKITAR 10 orang tewas akibat bom bunuh diri yang menyerang kios darurat di ibukota Somalia pada Sabtu (3/4). Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah gerilyawan Al-Shabaab menyerang dua pangkalan Tentara Nasional di luar kota, menurut pemerintah.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di bawah pohon tempat ibu-ibu malang menjual teh, susu dan khat (daun narkotik)," kata juru bicara Kementerian Informasi Ismail Mukhtar Omar.
Dia menambahkan bahwa lebih banyak orang terluka dalam serangan itu. Belum ada komentar langsung dari Al-Shabaab, yang sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan di pangkalan militer Bariire dan Awdhigle. Tentara sebelumnya mengatakan bahwa ada korban di kedua sisi dalam serangan itu, tetapi sekarang mereka bisa mengontrol.
Pangkalan yang terletak sekitar 100 km barat daya Mogadishu itu dilanda dua ledakan, menurut saksi mata. Ledakan ketiga menargetkan konvoi pasukan yang bergegas ke pangkalan dari ibu kota setelah serangan itu, tambah mereka.
Militan dari Al-Shabaab, yang terkait dengan Al-Qaeda, telah melancarkan serangan selama bertahun-tahun dan memungut biaya atas perdagangan dalam kampanye untuk memperkenalkan hukum agama yang ketat.
Serangan hari Sabtu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kelompok itu dapat berusaha mengeksploitasi kerentanan yang diciptakan oleh kegagalan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden, yang dijadwalkan pada Februari.
Hussein Nur, seorang perwira militer, mengatakan tentara kehilangan "beberapa" tentara dalam serangan di pangkalan tersebut, tanpa memberikan jumlah pasti. Tentara mengirim bala bantuan dari stasiun lain, yang menewaskan sejumlah penyerang tak dikenal dalam pertempuran berikutnya.
"Tentara telah menguasai kedua pangkalan dan daerah sekitarnya dan kami mengejar gerilyawan di hutan sekitar," tuturnnya.
baca juga: Kenya Ancam Tutup Dua Kamp Pengungsi Terbesar
Al-Shabaab mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan bom bunuh diri yang tersimpan di kendaraan di pangkalan Bariire sementara secara bersamaan menyerang pangkalan Awdhigle di dekatnya dengan bom mobil dan pejuang, untuk mencegah pasukan yang ditempatkan di sana memperkuat Bariire.
"Kami menyerbu pangkalan Bariire, membakar tiga kendaraan militer dan mengambil dua kendaraan," kata juru bicara operasi militer al Shabaab, Abdiasis Abu Musab merujuk pada pendudukan singkat di Bariire.
Sebuah alat peledak yang dibawa kendaraan ketiga menghantam konvoi pasukan pemerintah yang berlomba dari Mogadishu dengan bala bantuan, katanya. Dia juga mengatakan ada korban di kedua sisi dalam serangan itu. (Straitstimes/OL-3)