Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEDIKITNYA 32 orang tewas dan 66 lainnya mengalami cedera dalam tabrakan kereta api di selatan Mesir, Jumat (26/3). Ini merupakaan salah satu kecelakaan kereta api paling menelan banyak korban di Mesir.
Puluhan ambulan dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membawa para korban dari lokasi kecelakaan di Distrik Tahta, Provinsi Sohag yang berjarak 460 kilometer selata ibukota Mesir, Kairo. Dari rekaman video yang beredar, beberapa gerbong kereta keluar rel dan terbalik.
Kecelakaan kereta api di Mesir memang kerap terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Infrastruktur yang tidak memadai dan buruknya perawatan fasilitas perkeretaapian di Mesir dituding menjadi penyebab sering terjadinya kecelakaan yang menelan banyak korban.
Kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada 2002. Saat itu, 373 orang tewas ketika kebakaran melanda kereta yang padat di selatan Kairo.
Maret tahun lalu, setidaknya 13 orang terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di Kairo. Kecelakaan itu memicu penghentian sementara layanan kereta api secara nasional.
Pada Februari 2019, sebuah kereta tergelincir dan terbakar di stasiun utama Kairo yang menewaskan lebih dari 20 orang. Peristiwa ini mendorong menteri transportasi Mesir mengundurkan diri. (AFP/OL-15)
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Kedua pria tersebut terpisah oleh hampir tiga dekade dan ribuan kilometer, namun dipersatukan oleh pengalaman traumatis yang serupa dan posisi tempat duduk yang identik.
Posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved