Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Aktivis Myanmar Kembali Gelar Aksi Protes Anti-Kudeta Militer

Atikah Ishmah Winahyu
24/3/2021 12:40
Aktivis Myanmar Kembali Gelar Aksi Protes Anti-Kudeta Militer
Aksi menentang kudeta militer dengan memasang poster di tengah jalan Kota Yangon, Myanmar, Rabu (24/3).(Handout / ANONYMOUS / AFP)

AKTIVIS Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti-kudeta pada Rabu (24/3), termasuk pemogokan diam-diam dengan banyak bisnis, serta menyerukan agar orang-orang tinggal di rumah.

Sementara itu, pada Selasa (23/3) seorang gadis berusia tujuh tahun tewas di rumahnya setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan selama tindakan keras di Mandalay.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi juga menggelar lebih banyak lilin malam termasuk di distrik komersial ibu kota Yangon dan di Thahton di Negara Bagian Mon.

Aksi tersebut dilakukan setelah staf pada upacara pemakaman di Mandalay mengatakan pada Selasa bahwa seorang gadis berusia tujuh tahun telah meninggal karena luka tembak di kota. Dia menjadi korban termuda dalam tindakan keras berdarah kepada oposisi terhadap kudeta 1 Februari.

“Tentara menembak ayahnya tetapi mengenai gadis itu, yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka,” kata saudara perempuannya kepada outlet media Myanmar Now. “Dua pria juga tewas di distrik itu,” imbuhnya.

Pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut. Aktivis pro-demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan pemogokan diam-diam pada hari Rabu (24/3).

"Tidak boleh keluar, tidak ada toko buka, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata ilustrator dan aktivis Nobel Aung.

Unggahan di media sosial menunjukkan berbagai bisnis mulai dari ride hailers hingga apotek yang rencananya akan ditutup.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya 275 orang telah tewas dalam tindakan keras pasukan keamanan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya