Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Utusan Khusus PBB Kecam Pertumpahan Darah di Myanmar

Basuki Eka Purnama
15/3/2021 09:36
Utusan Khusus PBB Kecam Pertumpahan Darah di Myanmar
Demonstran berlindung saat berhadapan dengan polisi di kawasan Hlaing Tharyar, Yangon, Myanmar.(AFP/STR)

UTUSAN Khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener, Minggu (14/3), mengecam kelanjutan pertumpahan darah di Myanmar setelah sedikitnya 18 demonstran tewas dalam hari paling berdarah sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.

"Komunitas internasional, termasuk aktor regional, harus bersatu dalam solidaritas dengan warga Myanmar dan harapan mereka untuk demokrasi," ujar Burgener.

Dia menuding militer Myanmar melecehkan seruan internasional agar menahan diri sembari menambahkan dirinya telah mendapatkan laporan mengenai pembunuhan, penyerangan terhadap demonstran, dan penyiksaan tahanan di negara Asia Tenggara itu.

Baca juga: Junta Umumkan Darurat Militer di Dua Kota Myanmar

"Kebrutalah yang berlanjut, termasuk terhadap pekerja kesehatan dan perusakan infrastruktur publik merusak harapan terciptanya perdamaian dan stabilitas," kata Burgener.

Lebih dari 80 orang telah tewas dalam aksi demonstrasi yang digelar sejak militer menggulingkan dan menahan Aung San Suu Kyi.

Pemerintahan junta militer menjustifikasi aksi kudeta mereka dengan menuding terjadi kecurangan dalam pemilu pada November lalu, yang dimenangkan dengan telak oleh Liga Nasional untuk Demokrasi, partai pimpinan Suu Kyi. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya