Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PM Inggris Serukan Diakhirinya Represi Militer di Myanmar

Nur Aivanni
05/3/2021 07:26
PM Inggris Serukan Diakhirinya Represi Militer di Myanmar
Para demonstran memakai alat pelindung diri berdemonstrasi di Yangon, ibu kota Myanmar, Kamis (4/3/2021).(STR / AFP)

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson  merasa ngeri dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar dan menyerukan diakhirinya represi militer di negara itu.

"Kami mendukung rakyat Myanmar dalam menyerukan diakhirinya segera penindasan militer, pembebasan Aung San Suu Kyi dan lainnya, dan pemulihan demokrasi," kata Johnson di Twitter, yang merujuk pada pemimpin de-facto Myanmar yang ditahan dalam kudeta, Februari.

Johnson juga mengutuk pembunuhan puluhan pengunjuk rasa pro-demokrasi pada Rabu di hari yang paling mematikan di Myanmar sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan tindakan keras selanjutnya. Inggris telah berulang kali mengutuk penindasan dan pelanggaran hak oleh junta setelah para jenderal terkemuka dengan cepat mengakhiri percobaan selama satu dekade dengan demokrasi.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab kemudian mencuit di Twitter tentang pemandangan yang mengerikan di Myanmar.

"Menargetkan rakyat Anda sendiri dengan kekuatan mematikan hanya karena menggunakan hak mereka untuk melakukan aksi protes yang damai tidak bisa diterima. Kekerasan yang sedang berlangsung dan intimidasi tersebut harus diakhiri," tulisnya.

baca juga: Tewas Dalam Aksi, Gadis Myanmar Berpesan Ingin Donor Organ Tubuh

Pengambilalihan kekuasaan oleh militer tersebut memicu pemberontakan massal melawan para jenderal militer, yang disambut dengan kekuatan mematikan. Pekan lalu, Inggris menjatuhkan sanksi pada enam anggota junta militer Myanmar, termasuk Panglima Tertinggi Jenderal Min Aung Hlaing.

Sanksi tersebut akan mencegah enam orang tersebut melakukan perjalanan ke Inggris, sementara bisnis dan institusi Inggris dilarang berurusan dengan mereka. Pembatasan yang sama juga telah diberlakukan pada 19 tokoh militer lainnya. Bantuan Inggris yang dapat digunakan untuk mendukung junta secara tidak langsung juga telah ditangguhkan. (AFP/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya