Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wartawan Myanmar Diserang dan Ditangkap Pasukan Militer

Nur Aivanni
02/3/2021 14:18
Wartawan Myanmar Diserang dan Ditangkap Pasukan Militer
Para pengiring pemakaman demonstran Nyi Nyi Aung Htet Naing yang tewas ditembak aparat keamanan di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3).(STR / AFP)

SEORANG reporter Myanmar diserang di rumahnya dan ditahan oleh militer, kata atasannya pada Selasa (2/3), setelah berhari-hari tindakan keras oleh junta militer terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.

Militer Myanmar telah meningkatkan kekuatan ketika mencoba untuk memadamkan pemberontakan melawan pemerintahannya, mengerahkan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam.

Para jurnalis mendapati diri mereka menjadi sasaran polisi dan tentara ketika mereka mencoba menangkap kerusuhan di jalanan. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wartawan telah ditangkap, termasuk seorang fotografer Associated Press di Yangon.

Seorang reporter Democratic Voice of Burma (DVB) menyiarkan langsung serangan pada Senin (1/3) malam di gedung apartemennya di kota Myeik saat dia memohon bantuan.

Beberapa jam kemudian, DVB mengatakan di Twitter bahwa reporter Kaung Myat Naing telah dibawa dari rumahnya oleh pasukan keamanan.

"DVB tidak tahu ke mana dia dibawa, dan otoritas militer mana yang membawanya," kata pernyataan itu.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa laporan terbaru Kaung Myat Naing adalah tentang tindakan keras militer pada akhir pekan di Myeik, serta tentang demonstrasi pada Senin (1/3).

Dentuman keras terdengar selama siaran langsung Kaung Myat Naing, yang dilakukan di halaman Facebook resmi DVB.

"Jika kalian menembak seperti ini, bagaimana saya akan turun?" teriaknya pada pasukan keamanan di luar.

DVB, sebuah organisasi berita terkenal di Myanmar, pada Selasa, menuntut militer membebaskan Kaung Myat Naing, serta jurnalis lainnya yang ditahan sejak kudeta 1 Februari. "Mereka semua melakukan pekerjaan profesional mereka sebagai jurnalis," katanya. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya