Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Tiongkok Janjikan 400 Ribu Dosis Vaksin untuk Afghanistan

Mediaindonesia.com
01/3/2021 22:42
Tiongkok Janjikan 400 Ribu Dosis Vaksin untuk Afghanistan
Ilustrasi : vaksin.(nature.com)

Tiongkok telah berjanji untuk mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 produksi Sinopharm ke Afghanistan, kata para pejabat Afghanistan pada Senin (1/3).

"Duta Besar Tiongkok untuk Kabul mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kesehatan bahwa negaranya akan memberi Afghanistan 400 ribu dosis vaksin Covid-19," kata kepala program imunisasi Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Dastagir Nazari kepada Reuters, Senin (1/3).

Vaksin Sinopharm yang diproduksi di Tiongkok telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi tidak jelas kapan akan dikirimkan, kata Nazari.

Sejauh ini, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah menerima vaksin di 34 provinsi Afghanistan, kata dia.

Vaksinasi anggota pasukan keamanan juga telah dimulai, menurut pejabat lain, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Pasukan pemerintah Afghanistan menghadapi serangan intensif, yang dipersalahkan pada gerilyawan Taliban, sejak September, ketika kedua belah pihak memasuki pembicaraan damai. Perundingan yang ditengahi AS itu diselenggarakan oleh Qatar.

Taliban sebagian besar telah membantah bertanggung jawab atas gelombang kekerasan tersebut. Kelompok militan itu juga mengatakan mendukung kampanye vaksinasi.

Afghanistan telah menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari India, yang memungkinkan negara itu meluncurkan program vaksinasi pada Selasa pekan lalu.

Pejabat kesehatan Afghanistan mengatakan bahwa program COVAX internasional, yang bertujuan meningkatkan akses pada vaksin Covid-19 untuk negara-negara berkembang, akan menyediakan vaksin untuk mencakup 20 persen dari 38 juta penduduk negara itu.

Afghanistan telah mencatat 55.733 infeksi dan 2.444 kematian akibat Covid-19. Tetapi, para ahli mengatakan kasus secara signifikan kurang dilaporkan karena pengujian yang rendah dan akses terbatas ke fasilitas medis di negara yang dilanda perang itu. (Ant/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik