Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Puluhan Narapidana Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

 Atikah Ishmah Winahyu
24/2/2021 10:16
Puluhan Narapidana Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador
Anggota pasukan Marinir Ekuador berjaga di sebuah penjara di Guayaquil, Ekuador, Selasa (23/2).(Marcos Pin Mendez/AFP)

SEBANYAK 62 narapidana dilaporkan tewas dalam kerusuhan yang disebabkan oleh perkelahian antar geng serta upaya melarikan diri dalam penjara di tiga kota di Ekuador.

Kepala Penjara Edmundo Moncayo, mengatakan dalam konferensi pers bahwa 800 kantor polisi telah membantu mendapatkan kembali kendali atas fasilitas tersebut. Ratusan perwira dari unit taktis telah dikerahkan sejak bentrokan meletus Senin (22/2) malam.

“Dua kelompok berusaha untuk mendapatkan kepemimpinan kriminal di dalam pusat penahanan,” kata Moncayo.

Bentrokan itu dipicu juga oleh pencarian senjata yang dilakukan pada hari Senin oleh petugas polisi.

Moncayo mengatakan, 33 orang tewas di penjara di Cuenca di Ekuador selatan, 21 di kota pantai Pasifik Guayaquil dan delapan di pusat kota Latacunga. Dia menuturkan bahwa hampir 70% populasi penjara di negara itu tinggal di pusat-pusat kerusuhan terjadi.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan narapidana yang dipenggal dan dipotong-potong di tengah genangan darah.

Kerusuhan penjara yang mematikan relatif sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Ekuador, yang penjaranya dirancang untuk 27.000 narapidana tetapi menampung sekitar 38.000 orang.

Presiden Ekuador, Lenín Moreno, mengatakan bahwa dia telah memerintahkan kementerian pertahanan untuk melakukan kontrol ketat terhadap senjata, amunisi, dan bahan peledak di batas luar penjara sebagai akibat dari kerusuhan minggu ini.

Menteri pemerintah Patricio Pazmiño mengirim tweet yang menyalahkan tindakan bersama organisasi kriminal untuk menghasilkan kekerasan di penjara negara.

“Kami sedang mengelola tindakan untuk mendapatkan kembali kendali,” tuturnya. (Aiw/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik