Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Energi Atom Internasional (IAEA) telah mencapai kesepakatan dengan Iran yang akan memberi akses para pengawas untuk memverifikasi dan memantau aktivitas nuklir di negara itu selama tiga bulan ke depan.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi, pada Minggu (21/2), mengatakan bahwa kedua belah pihak telah mencapai pemahaman teknis sementara setelah perjalanannya ke Iran, yang baru-baru ini mengisyaratkan rencana untuk mengurangi kerja sama dengan pengawas nuklir global.
Pekan lalu, Iran mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menerapkan protokol tambahan IAEA, yang secara efektif membatasi fasilitas mana yang dapat diperiksa oleh pengawas nuklir dan kapan mereka dapat mengaksesnya.
Kesepakatan sementara yang dicapai pada Minggu itu, kata Grossi, akan mengurangi dampak Iran menarik diri dari protokol tambahan. Sementara jumlah pengawas internasional yang sama akan tetap berada di Iran, lanjutnya, akses mereka ke fasilitas nuklir akan lebih terbatas dan mereka tidak lagi diizinkan untuk melakukan inspeksi mendadak.
Pemantau IAEA telah diberikan hak inspeksi menyeluruh sebagai bagian dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015. Iran telah lama berpendapat bahwa program nuklirnya dimaksudkan untuk tujuan damai, meskipun ada keraguan dari komunitas internasional.
Mantan Presiden AS Donald Trump memandang kesepakatan itu terlalu murah hati untuk Teheran dan meninggalkannya pada 2018. Kemudian, Iran pun secara bertahap mengurangi komitmennya pada kesepakatan itu. Itu termasuk memperkaya uranium pada tingkat yang lebih tinggi dari yang disepakati.
Pekan lalu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington bersedia untuk mengadakan pembicaraan dengan Teheran dan penandatangan lain untuk kesepakatan nuklir Iran.
Kedua belah pihak telah menemui jalan buntu. Sebelumnya, Washington dan Teheran bersikeras bahwa yang lain harus menjadi yang pertama yang kembali mematuhi kesepakatan itu.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan bahwa sebagai pihak yang memilih untuk meninggalkan kesepakatan, tanggung jawab tetap berada di AS.
Pejabat Departemen Luar Negeri berhati-hati untuk menekankan bahwa kesediaan mereka untuk duduk bersama mitra dan Iran bukanlah konsesi atau bahkan awal pembicaraan nuklir, tetapi sebaliknya, hanyalah langkah diplomatik pertama untuk mencari tahu bagaimana mulai membahas masalah substansi.
"Sampai kita duduk dan berbicara, tidak ada yang akan terjadi. Itu tidak berarti bahwa ketika kita duduk dan berbicara kita akan berhasil, tetapi kita tahu bahwa jika kita tidak mengambil langkah itu, situasinya akan berubah dari buruk menjadi lebih buruk," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. (CNN/OL-8)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Pada kanker tiroid, biasanya pasien sudah melalui operasi. Kedokteran nuklir berperan untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker.
Pemprov Jawa Barat menandatangani kerja sama penggunaan nuklir dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Analisa stunting dengan teknologi berbasis nuklir.
Hasil analisa kasus stunting dengan menggunakan teknologi berbasis nuklir.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah stunting.
Hingga saat ini terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved