Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kejar Target Untuk UE, BioNTech Mulai Produksi Vaksin di Marburg

Siswantini Suryandari
11/2/2021 07:00
Kejar Target Untuk UE, BioNTech Mulai Produksi Vaksin di Marburg
Petugas kesehatan di League City, Texas sedang mengukur dosis vaksin covid-19 buatan BioNTech, Junat (5/2/2021)( Mark Felix / AFP)

PEMBUAT vaksin covid-19 Jerman, BioNTech telah memulai produksi vaksin covid-19 di fasilitas barunya di Marburg, Jerman. Adanya produksi tersebut diharapkan secara signifikan bisa meningkatkan pasokan vaksin Uni Eropa. 

"Kami telah memulai langkah pertama produksi vaksin di fasilitas produksi kami di Marburg," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Rabu (10/2).

Pabrik yang peluncurannya dilacak dengan cepat oleh otoritas Jerman, akan memproduksi mRNA, bahan aktif dalam vaksin BioNTech yang dikembangkan bersama raksasa farmasi AS Pfizer. Bahan aktif itu akan dimurnikan dan dipekatkan sebelum diangkut ke mitra produksi untuk diselesaikan. European Medicines Agency (EMA) akan melakukan pemeriksaan kualitas pada bulan Februari atau Maret ini. 

"Vaksin pertama yang diproduksi di situs Marburg diharapkan dikirim pada awal April," kata BioNTech.

Pabrik utama Eropa untuk memproduksi vaksin adalah pabrik Pfizer di Puurs, Belgia. Setelah beroperasi penuh, situs Marburg baru di negara bagian Hesse akan menjadi salah satu fasilitas produksi mRNA terbesar di Eropa, dengan kapasitas produksi tahunan hingga 750 juta dosis vaksin.

BioNTech berencana memproduksi hingga 250 juta dosis di sana pada paruh pertama tahun 2021.

"Kami terus bekerja sama dengan Pfizer dalam serangkaian tindakan untuk memenuhi permintaan global," kata perusahaan itu.

BioNTech menargetkan memberikan dua miliar dosis pada 2021. BioNTech membeli pabrik Marburg dari raksasa farmasi Swiss Novartis tahun lalu untuk meningkatkan produksi vaksin, dan mempertahankan 300 karyawan yang sudah bekerja di sana.

BioNTech telah mengumumkan pada pertengahan Januari bahwa mereka harus menunda pengiriman jab ke UE karena modifikasi yang diperlukan di pabrik Puurs telah memicu kemarahan Uni Eropa.

baca juga: Peneliti WHO Kecam Intelijen Virus AS

Namun kemudian BioNTech mengatakan pada awal Febrari akan memenuhi komitmen kontraknya untuk kuartal pertama dan berjanji mengirim hingga 75 juta dosis tambahan ke Uni Eroppa pada musim semi. Uni Eropa telah memesan total 600 juta dosis BioNTech dan vaksin Comirnaty dari Pfizer. (AFP/OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya