Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Peneliti WHO Kecam Intelijen Virus AS

Atikah Ishmah Winahyu
10/2/2021 17:06
Peneliti WHO Kecam Intelijen Virus AS
Peter Daszak (kiri).(AFP/Hector Retamal.)

SEORANG anggota tim peneliti WHO yang berangkat ke Tiongkok untuk mengeksplorasi asal-usul pandemi covid-19 mengeluarkan kecaman atas intelijen AS setelah Departemen Luar Negeri meragukan transparansi penelitian mereka.

“Presiden Joe Biden harus terlihat tangguh di Tiongkok,” tulis pakar Peter Daszak dalam tweet saat misi berakhir. "Tolong jangan terlalu bergantung pada intel AS, semakin terlepas di bawah Trump dan terus terang salah dalam banyak aspek," imbuhnya.

Misi WHO ke Tiongkok berakhir tanpa menemukan sumber virus korona yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia. Ketika mereka menyelesaikan misi, Daszak selaku ahli zoologi Inggris dan ahli ekologi penyakit men-tweet bahwa mereka bekerja di bawah lingkungan yang paling bermuatan politik.

Kemudian dia mengeluarkan tweet luar biasa yang mereferensikan Biden langsung mengarungi geopolitik pekat yang mencakup kisah asal pandemi. Komentar Daszak terkait dengan artikel yang merujuk pada komentar Departemen Luar Negeri AS yang meragukan transparansi kerja sama Tiongkok dengan misi WHO.

Beijing sangat ingin menghilangkan kritik atas penanganannya terhadap tahap awal wabah yang kacau. Mantan Presiden AS Donald Trump sering menyalahkan Tiongkok dan mengulangi teori kontroversial bahwa kebocoran laboratorium mungkin menjadi sumber pandemi.

Tim WHO juga menyimpulkan bahwa teori eksperimen laboratorium yang salah sangat tidak mungkin menjadi sumber. Tim itu pun memperkenalkan jalan penyelidikan baru bertepatan dengan pandangan Tiongkok bahwa virus mungkin berasal dari luar negeri atau disebarkan oleh makanan beku.

Meskipun gagal menemukan asal-usul virus, setahun setelah pandemi dimulai, tim ahli asing setuju bahwa virus kemungkinan berpindah dari kelelawar ke spesies hewan yang tidak diketahui sebelum ditularkan ke manusia. (The Guardian/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya