Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PEJABAT di India mengatakan, waktu hampir habis bagi petugas penyelamat untuk menyelamatkan puluhan orang yang terperangkap di dalam terowongan tiga hari setelah banjir bandang dahsyat yang kemungkinan disebabkan oleh ledakan gletser di utara Himalaya India.
Lebih dari 170 orang masih hilang setelah rentetan air dan puing-puing menerjang dengan kecepatan yang mengerikan dan menuruni lembah pada Minggu pagi, menyapu jembatan dan jalan serta menghantam dua pembangkit listrik tenaga air.
Para pejabat melaporkan pada Rabu (10/2), sejauh ini sebanyak 32 mayat telah ditemukan. Kemungkinan perlu waktu berhari-hari untuk menemukan lebih banyak mayat di bawah berton-ton batu dan puing-puing lainnya serta lapisan tebal lumpur.
Sebanyak 25 mayat belum diidentifikasi. Banyak dari korban adalah pekerja miskin dari ratusan mil jauhnya di bagian lain India yang keberadaannya pada saat bencana mungkin tidak diketahui.
Fokus utama dari operasi penyelamatan besar-besaran yang berlangsung siang dan malam sejak Minggu adalah sebuah terowongan di dekat pembangkit listrik tenaga air yang rusak parah yang sedang dibangun di Tapovan, negara bagian Uttarakhand.
Baca juga : Demonstran di Myanmar Kembali Turun ke Jalan
Para pekerja di sana telah berjuang melewati ratusan ton lumpur, batu besar, dan rintangan lain untuk mencoba menjangkau 34 orang yang diharapkan masih hidup.
"Seiring berjalannya waktu, kemungkinan untuk menemukan mereka berkurang. Tapi keajaiban memang terjadi," kata seorang pejabat senior bantuan bencana negara Piyoosh Rautela.
"Hanya ada banyak yang bisa dilakukan seseorang. Kita tidak bisa memasukkan banyak buldoser bersama-sama. Kami bekerja sepanjang waktu. Mesin kita semua bekerja sepanjang waktu. Tapi jumlah puing-puingnya begitu banyak sehingga bisa mengalir begitu saja, membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyingkirkan semua itu," katanya.
Vivek Pandey, juru bicara polisi perbatasan mengatakan kepada Times of India bahwa jika 34 orang yang terperangkap masih hidup, kekhawatiran terbesar adalah mereka mengalami hipotermia yang bisa berakibat fatal dalam kondisi seperti itu.
Di luar terowongan ada tim medis yang siaga dengan tabung oksigen dan tandu, serta kerabat yang cemas.
Shuhil Dhiman, 47, mengatakan bahwa saudara iparnya Praveen Diwan, seorang kontraktor swasta dan ayah dari tiga anak, masuk ke terowongan pada Minggu pagi bersama tiga orang lainnya saat banjir melanda.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya. Kami pergi ke dekat terowongan tetapi ada berton-ton lumpur yang keluar. Terowongan itu memiliki kemiringan yang tajam dari lubangnya dan saya pikir air dan lumpur telah masuk jauh ke dalam," kata Shuhil Dhiman.
"Saya berharap melawan harapan," katanya.
"Pihak berwenang melakukan yang terbaik tetapi situasinya di luar kemampuan siapa pun,” imbuhnya.
Bencana tersebut disebabkan oleh pencairan gletser yang cepat di wilayah Himalaya yang disebabkan oleh pemanasan global.
Kegiatan pembangunan bendungan, pengerukan dasar sungai untuk pasir dan penebangan pohon untuk jalan baru adalah faktor penyebab lain. (France24/OL-2)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved