Pentagon Yakinkan Pasukan AS di Suriah untuk Perangi Sisa ISIS

Atikah Ishmah Winahyu
09/2/2021 12:26
Pentagon Yakinkan Pasukan AS di Suriah untuk Perangi Sisa ISIS
Ilustrasi pasukan AS(AFP/ DELIL SOULEIMAN)

PASUKAN AS di Suriah fokus memerangi sisa-sisa kelompok ISIS dan tidak menjaga ladang minyak seperti yang sebelumnya diperintahkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan sejak sebuah perusahaan AS mengontrak tahun lalu dengan Kurdi di utara Suriah untuk membantu mengeksploitasi cadangan minyak timur laut Surian, pasukan AS tidak terlibat.

“900 personel militer AS dan kontraktor di wilayah itu tidak berwenang untuk memberikan bantuan kepada perusahaan swasta lainnya, termasuk karyawan atau agennya, yang berusaha mengembangkan sumber minyak di Suriah," kata Kirby.

Dia menuturkan satu-satunya pengecualian adalah ketika pasukan AS di Suriah beroperasi di bawah otorisasi yang ada untuk melindungi warga sipil.

"Penting untuk diingat bahwa misi kami di sana tetap memungkinkan kekalahan abadi ISIS," tuturnya.

Baca juga: Serangan ISIS paling Mematikan di Suriah Tahun Ini

Pergeseran ini merupakan perubahan pola oleh Presiden AS yang baru Joe Biden dari kebijakan Trump untuk perang saudara Suriah yang telah berlangsung selama satu dekade.

Ladang minyak utama berada di wilayah di timur laut negara itu, wilayah di mana Pasukan Demokratik Suriah yang bersekutu dengan AS memegang kendali dan bergantung pada minyak untuk pendapatan.

Pada 2019, setelah kekhalifahan Negara Islam Suriah-Irak dihancurkan oleh AS dan pasukan sekutunya, Trump menyatakan sebagian besar pasukan AS akan mundur dari negara itu, meninggalkan sisa kekuatan untuk melindungi minyak.

Para pejabat AS mengatakan pada saat itu mereka berada di sana untuk mencegah ladang minyak jatuh ke tangan para ekstremis.

Tahun berikutnya, perusahaan minyak AS yang sebelumnya tidak dikenal, Delta Crescent Energy, menandatangani kesepakatan dengan Kurdi untuk mengeksploitasi cadangan minyak.(France24/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya