Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Rusia Usir Tiga Diplomat Eropa karena Protes Navalny

Basuki Eka Purnama
06/2/2021 05:44
Rusia Usir Tiga Diplomat Eropa karena Protes Navalny
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersama Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.(AFP/Russian Foreign Ministry / handout)

RUSIA, Jumat (5/2), mengusir diplomat dari tiga negara Eropa karena ambil bagian dalam aksi protes atas penahanan kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Saat Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell sedang melakukan lawatan di Moksow, Rusia mengatakan telah menetapkan diplomat asal Polandia, Jerman, dan Swedia persona non grata karena ambil bagian dalam aksi demonstrasi mendukung Navalny, 23 Januari lalu.

Negara Barat mengecam penahanan Navalny, pertengahan Januari lalu, pembubaran aksi demontrasi pendukung Navalny dengan kekerasan, serta keputusan pengadilan pada Selasa (2/2) yang memvonis aktivis antikorupsi berusia 44 tahun itu dengan vonis penjara selama hampir tiga tahun.

Baca juga: Biden Tegaskan AS tidak Lagi Tunduk pada Rusia

Moskow mengumumkan pengusiran itu, beberapa jam setelah Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, untuk membahas hubungan antara kedua negara.

Kementerian Luar Negeri Rusia tidak mengungkapkan bagiaman ketiga diplomat itu ambil bagian dalam aksi demonstrasi itu namun hanya mengatakan ketiganya tidak mengikuti norma hukum internasional.

Rusia mengecam dukungan Eropa terhadap Navalny, kritikus utama Presiden Vladimir Putin, dengan menuding Eropa dan Amerika Serikat (AS) ikut campur dengan urusan dalam negeri Rusia.

"Hubungan kami tengah berada dalam situasi yang sangat sulit," ujar Borrell kepada Lavrov sembari menambahkan bahwa kasus Navalny menjadi titik terendah dalam hubungan kedua negara.

Kedua tokoh itu mengatakan masih ada harapan kerja sama di sejumlah area, termasuk dalam menghadapi pandemi covid-19.

Juru bicara Uni Eropa Peter Stano mengatakan Borrell mengetahui keputusan Moskow mengusir ketiga diplomat itu dalam pertemuan dengan Lavrov.

"Borrell mengecam keras keputusan Rusia itu dan menolak tudingan para diplmat itu melakukan aktivitas yang melanggar status mereka," ungkap Stano.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut aksi Rusia itu tidak bisa dibenarkan sementara Menteri Luar Negeri Swedia mengatakan tuduhan Moskow tidak berdasar dan memperingatkan bahwa negaranya akan mengambil langkah balasan. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya