Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tiongkok Bantah Dukung Kudeta Myanmar

Atikah Ishmah Winahyu
03/2/2021 19:37
Tiongkok Bantah Dukung Kudeta Myanmar
Kendaraan militer Myanmar berjaga di salah satu tempat anggota parlemen meginap do Naypyidaw(AFP/STR)

KEMENTERIAN Luar Negeri Tiongkok membantah tudingan bahwa pihaknya mendukung atau memberi persetujuan diam-diam terhadap kudeta militer di negara tetangga, Myanmar.

“Teori yang relevan tidak benar. Sebagai negara tetangga Myanmar yang baik, kami berharap semua pihak di Myanmar dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat dan menegakkan stabilitas politik dan sosial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, Rabu (3/2).

Selama kunjungan yang dijadwalkan ke ibu kota Myanmar bulan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bertemu dengan para pejabat termasuk kepala militer negara itu, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang pekan ini merebut kekuasaan dalam kudeta tersebut.

Komentar Wang Wenbin pada Rabu menggemakan kata-katanya setelah peristiwa kudeta.

"Tiongkok adalah tetangga dekat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," katanya dalam jumpa pers, Senin.

Wang menambahkan, Tiongkok yang berbagi perbatasan dengan Myanmar masih mencoba memahami situasi pada saat itu.

Baca juga : Protes Kudeta Myanmar, Tenaga Medis Lakukan Mogok Kerja

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing merebut kekuasaan sebelum sidang parlemen baru pada Senin atas dasar tudingan adanya kecurangan dalam pemilihan, mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil di negara itu.

Myanmar adalah bagian penting dari Belt and Road Initiative Tiongkok, Visi Presiden Tiongkok Xi Jinping sebesar US$1 triliun untuk proyek maritim, kereta api dan jalan raya di Asia, Afrika dan Eropa, termasuk usulan jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai US$8,9 miliar dari provinsi selatan Yunnan ke Pantai barat Myanmar.

Xi juga mengunjungi Myanmar pada Januari tahun lalu untuk menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut, ia berjanji bahwa Beijing akan dengan tegas mendukung pemerintah Myanmar dan rakyatnya dalam mengejar jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya sendiri.

Xi juga mengatakan Tiongkok siap untuk bekerja sama dengan pihak Myanmar dalam mempercepat penyelarasan Belt and Road Initiative dan strategi pembangunan Myanmar. (CNA/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya