Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pertama Kali Menteri Israel Kunjungi Sudan

Nur Aivanni
26/1/2021 17:58
Pertama Kali Menteri Israel Kunjungi Sudan
Demonstran Sudan membakar bendera Israel selama unjuk rasa menentang penandatanganan kesepakatan negara mereka baru-baru ini dengan Israel.(AFP/Ashraf Shazly)

MENTERI Intelijen Israel Eli Cohen memimpin delegasi ke Sudan. Ini dilakukan beberapa bulan setelah Sudan dan negara Yahudi itu mencapai kesepakatan untuk menormalkan hubungan.

Kunjungan yang dilakukan pada Senin itu, kata , kata seorang juru bicara kantor Cohen pada Selasa (26/1), menandai pertama kali seorang menteri Israel memimpin delegasi ke negara Afrika itu. Media pemerintah Sudan tidak melaporkan kunjungan tersebut.

Kementerian Intelijen Israel mengatakan anggota delegasi bertemu dengan kepala negara Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Menteri Pertahanan Yassin Ibrahim untuk membahas tentang masalah diplomatik, keamanan dan ekonomi. "Memorandum pertama tentang topik ini ditandatangani antara menteri pertahanan Sudan dan Cohen," katanya.

Kedua belah pihak juga membahas pendalaman kerja sama intelijen. "Pihak berwenang Sudan menjelaskan kepada delegasi Israel tentang kemajuan mereka dalam membatalkan undang-undang yang memboikot Israel dan mengubah undang-undang yang memenjarakan migran Sudan, termasuk ke Israel, yang kembali ke Sudan," tambah kementerian itu.

Sudan setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada Oktober tahun lalu dan delegasi Israel mengunjungi Khartoum pada bulan berikutnya. Pada 6 Januari, Sudan menandatangani Abraham Accords yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Ini menjadikannya negara Arab ketiga yang melakukan normalisasi setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain pada tahun lalu. Maroko juga menormalisasi hubungannya dengan Israel pada Desember.

Normalisasi hubungan tersebut menuai aksi protes di Sudan. Pada 17 Januari, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor kabinet di Khartoum dan membakar bendera Israel. Hingga tahun lalu, Mesir dan Yordania menjadi satu-satunya negara Arab yang mengakui Israel.

Pemerintah Arab lain menolak untuk menormalisasi hubungan sampai Israel mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan Palestina dan tetangga lain. Cohen mengatakan kunjungannya ke Khartoum meletakkan dasar bagi banyak kerja sama penting yang akan membantu Israel dan Sudan mulai dari meningkatkan stabilitas regional hingga memperdalam hubungan dengan Afrika. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya