Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

AstraZeneca Umumkan Pasokan Vaksin ke Eropa Berkurang

Nur Aivanni
23/1/2021 11:59
AstraZeneca Umumkan Pasokan Vaksin ke Eropa Berkurang
PM Inggris Boris Johnson (kanan) saat mengunjungi Oxford BioMedica tempat uji tes vaksin covid-19 AstraZeneca/Oxford, Senin (18/1/2021).(Heathcliff O'Malley / POOL / AFP)

PERUSAHAAN farmasi Inggris, AstraZeneca, pada Jumat, memperingatkan bahwa pasokan vaksin virus korona ke Eropa akan lebih rendah dari yang diantisipasi semula karena berkurangnya produksi di lokasi produksi. Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford di Inggris itu sudah diluncurkan di seluruh Inggris, tetapi Uni Eropa belum menyetujui penggunaannya. UE diperkirakan akan membuat keputusan pada 29 Januari.

Dalam sebuah pernyataan, AstraZeneca mengatakan bahwa jika persetujuan UE diberikan, volume awal akan lebih rendah dari yang diantisipasi, meskipun permulaannya tidak akan ditunda.

Perusahaan menyalahkan hasil yang berkurang di lokasi produksi dalam rantai pasokan Eropa. Namun, pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut. Pihaknya akan memasok jutaan dosis ke UE sambil meningkatkan produksi pada Februari dan Maret.

Juru Bicara Komisi Eropa untuk kesehatan, Stefan De Keersmaecker, mengatakan kepada AFP bahwa AstraZeneca telah mengonfirmasi perubahan pada jadwal pengirimannya pada pertemuan pada Jumat. "Kami sedang bekerja untuk mencari tahu lebih lanjut," tambahnya.

Komisaris Eropa untuk kesehatan dan keamanan pangan, Stella Kyriakides mengatakan baik Komisi maupun negara-negara anggota telah menyatakan ketidakpuasan mendalam dengan langkah tersebut pada pertemuan komite vaksin. Tidak jelas berapa banyak dosis vaksin AstraZeneca yang awalnya diperkirakan akan diberikan ke blok yang terdiri dari 27 negara itu. Tahun lalu, perusahaan itu mengatakan telah setuju dengan Komisi Eropa untuk memasok hingga 400 juta dosis.

baca juga: WHO: Terlalu Dini untuk Menyimpulkan Asal-Usul Covid-19

Uni Eropa mengatakan pihaknya telah mendapatkan kontrak untuk lebih dari dua miliar dosis, asalkan semua vaksin disetujui. Vaksin Oxford-AstraZeneca dianggap kunci dalam upaya vaksinasi global karena lebih murah untuk diproduksi dan dapat disimpan pada suhu lemari es. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik