Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari misinya ke Wuhan apakah pandemi covid-19 dimulai di Tiongkok. Tim ahli WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari untuk mulai menyelidiki asal-usul virus korona yang mematikan. Lebih dari setahun setelah kasus pertama terdeteksi di kota Tiongkok itu. Tim kemudian menjalani karantina selama dua minggu di hotel.
Tiongkok bersiap untuk pengawasan yang akan dibawa tim ahli WHO ke narasi virusnya. Beijing telah memberikan gagasan bahwa pandemi dimulai di luar perbatasannya.
"Semua hipotesis ada di atas meja. Dan pasti terlalu dini untuk sampai pada kesimpulan di mana tepatnya virus ini dimulai, baik di dalam atau di luar Tiongkok," kata Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan.
"Ada perbedaan pengamatan ilmiah di berbagai belahan dunia. Semua itu sangat penting, karena itu membangun gambaran," katanya dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat (22/1).
Virus korona telah membunuh lebih dari dua juta orang sejauh ini dan menginfeksi puluhan juta orang lainnya serta menghancurkan ekonomi global. WHO mengatakan menentukan jalur virus dari hewan ke manusia penting untuk mencegah wabah di masa depan. Dikatakannya, penyelidikan harus dimulai dengan benar di mana kasus pertama ditemukan dan mengikuti jejak petunjuk dari sana.
"Mari melangkah mundur, ikuti buktinya, ikuti sains. Tim kami ada di lapangan, mereka memiliki pengalaman yang baik bekerja dengan kolega dari Tiongkok. Kami sedang mengerjakan datanya," kata Ryan.
baca juga: Pfizer Kurangi Kuota Vaksin untuk Negara Anggota Uni Eropa
Data tersebut, lanjutnya, akan membawa ke fase selanjutnya kemana tim harus pergi untuk melihat asal-usul virus tersebut.
"Masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, tapi kami yakin kami membuat beberapa kemajuan dan kami berharap untuk terus melakukannya demi kepentingan kesehatan masyarakat di masa depan," terangnya. (AFP/OL-3)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved