Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

CDC AS: Varian Baru Covid-19 Berpotensi Dominan di AS

Atikah Ishmah Winahyu
16/1/2021 10:27
CDC AS: Varian Baru Covid-19 Berpotensi Dominan di AS
Jenazah korban Covid-19 yang sudah dibalsem menunggu giliran proses pemakaman di Boyd Funeral Home, Los Angeles, California, AS.(Patrick T. FALLON / AFP)

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan bahwa varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris berpotensi menjadi varian dominan yang beredar di Amerika Serikat pada Maret mendatang.

Varian yang dikenal sebagai B.1.1.7 ini, diyakini dua kali lebih mudah menular dari versi virus yang saat ini beredar di AS. Namun, belum ada bukti bahwa varian baru tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau ditularkan secara berbeda.

“Penyebarannya yang cepat akan meningkatkan beban pada sumber daya kesehatan. Pada saat infeksi melonjak, semakin melemahkan sumber daya perawatan kesehatan dan meningkatkan kebutuhan akan kepatuhan yang lebih baik terhadap strategi mitigasi, seperti menjaga jarak dan pemakaian masker,” kata CDC pada Jumat (15/1).

“Ini juga meningkatkan persentase populasi yang perlu divaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok pelindung untuk mengendalikan pandemi,” imbuhnya.

Sejauh ini, sekitar 10 negara bagian AS telah mendeteksi varian baru virus tersebut. Namun varian tersebut hanya terdapat pada 76 dari 23 juta kasus yang dilaporkan di AS hingga saat ini.

“Namun, kemungkinan virus versi ini tersebar lebih luas daripada yang dilaporkan saat ini,” menurut para ilmuwan CDC.

Secara terpisah, pada Jumat (15/1) Presiden terpilih AS Joe Biden memilih David Kessler, Mantan Kepala Food and Drug Administration (FDA) berperan sebagai Kepala Petugas Sains untuk Satgas Covid-19 pemerintahan baru guna meningkatkan ketersediaan vaksin covid-19.

Berita itu datang ketika tim Biden memperkirakan AS akan mencapai sekitar 500 ribu kematian akibat pandemi pada bulan depan. Pemerintahan Biden berencana untuk mengatur ulang upaya distribusi vaksin.

Rencananya, Biden akan meminta Kongres untuk membelanjakan US$20 miliar untuk distribusi vaksin.

"Kami belum sepenuhnya mendanai tanggap Covid," kata kepala staf Biden yang baru, Ron Klain, dalam wawancara, Jumat (15/1)

“Kita akan melihat 500.000 kematian di negara ini sekitar bulan depan,” tuturnya. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya