Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kasus Covid-19 Meningkat, Bangkok Berlakukan Lockdown Parsial

Atikah Ishmah Winahyu
02/1/2021 18:15
Kasus Covid-19 Meningkat, Bangkok Berlakukan Lockdown Parsial
Petugas keamanan berjaga di pintu masuk BTS Commuterline di Bangkok, Thailand(AFP/Mladen Antonov)

KEHIDUPAN malam Bangkok akan menjadi sunyi akibat larangan menjual alkohol di bar, klub malam, dan restoran mulai berlaku hari ini, Sabtu (2/1). Ini merupakan satu di antara serangkaian kebijakan pembatasan yang bertujuan untuk mencegah peningkatan kasus covid-19.

Thailand pada awalnya tampak telah lolos dari situasi terburuk akibat pandemi dengan mencatat total kasus di bawah 4.000 pada November, meskipun menjadi negara kedua yang mendeteksi infeksi pada Januari.

Tetapi wabah telah meningkat kembali, dengan 53 dari 77 provinsi dilaporkan mendeteksi infeksi. Pada Sabtu, beban kasus telah melonjak menjadi lebih dari 7.300. Hari ini Thailand mencatat 216 kasus baru covid-19 dan satu kematian.

Di Bangkok, di mana lebih dari 2.600 kasus aktif telah terdeteksi, pemerintah kota bertindak cepat dan mengumumkan lockdown parsial yang berlaku hari ini.

Bar dan klub malam, stadion tinju, arena sabung ayam, dan panti pijat, serta salon kecantikan dan gym akan menjadi beberapa di antara banyak bisnis yang terpengaruh.

Ibu kota juga mengumumkan bahwa sekolah umum akan ditutup selama dua minggu, sementara lebih dari belasan pos pemeriksaan virus didirikan di seluruh kota.

Baca juga : AS Lanjutkan Pemberian Dosis Kedua Vaksin Covid-19

"Kami tidak ingin menggunakan tindakan ekstrim seperti lockdown memberlakukan jam malam, tetapi kami membutuhkan cara yang lebih kuat untuk mencegah lonjakan baru," kata Taweesin Visanuyothin, juru bicara satuan tugas covid-19 Thailand.

Pembatasan dan penutupan nasional diharapkan mulai berlaku dari 4 Januari hingga 1 Februari. Hal itu untuk memberikan masa tenggang selama dua hari bagi pemilik bisnis untuk mempersiapkan diri.

Pihak berwenang yang khawatir akan memicu kegaduhan nasional enggan mengklasifikasikan kemunculan baru virus sebagai gelombang kedua.

Tetapi kemarahan bergema di media sosial Thailand atas pembatasan yang diperbarui, dengan pemilik bisnis menyatakan frustrasi dengan penguncian parsial.

"Saya mematuhi aturan dengan ketat, namun sekarang saya harus menutup bisnis saya sementara ada banyak orang yang berebut naik skytrain setiap hari," tulis Aksika Chantarawinji, pemilik spa, di halaman Facebook resmi Gubernur Bangkok.

Perekonomian Thailand terpukul parah oleh virus korona, dan termasuk yang paling parah terkena dampak di Asia Tenggara karena ketergantungannya pada pariwisata dan ekspor. (CNA/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya