Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Uji Klinis Fase 3 Sinovac di Brasil Selesai Dan Diklaim Manjur

Nur Aivanni
24/12/2020 10:56
Uji Klinis Fase 3 Sinovac di Brasil Selesai Dan Diklaim Manjur
Uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac di Brasil telah selesai. Namun hasil akhir fase ketiga belum diumumkan.(NELSON ALMEIDA / AFP)

UJI klinis vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh laboratorium Tiongkok, Sinovac, telah mencapai ambang kemanjuran yang diminta oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu disampaikan oleh institut Brasil yang bertanggung jawab atas produksi dan distribusinya, Butantan Institute, pada Rabu (23/12). Namun, Butantan Institute tidak mempublikasikan hasil uji coba yang terakhir sebelum otorisasi.

"Kami mencapai ambang kemanjuran yang memungkinkan kami untuk mencari otorisasi penggunaan darurat dari badan pengatur Brasil, Anvisa," kata Direktur Butantan Dimas Covas.

Dia mengatakan klausul dalam kontrak Sinovac menegaskan bahwa hasil tes fase III hanya dapat dipublikasikan setelah semua uji klinis di seluruh dunia telah diselesaikan. Di Brasil, 13.000 sukarelawan mengikuti uji coba, yang juga dilakukan di Turki, Indonesia dan Tiongkok.

"Seluruh program kami tetap tidak berubah. Produksi dosis terus berlanjut di pabrik kami dan kampanye imunisasi akan dimulai seperti yang diharapkan pada 25 Januari," kata Sekretaris Kesehatan negara bagian Sao Paulo, Jean Gorinchteyn.

Ambang batas kemanjuran WHO adalah 50 persen tetapi laboratorium lain, seperti Pfizer dan BioNTech yang bekerja sama dalam vaksin yang telah diberikan kepada ribuan orang di Amerika Serikat dan Inggris, telah mencapai kemanjuran 90 persen.

baca juga: Kanada Setujui Moderna sebagai Vaksin Covid-19 Kedua

Covas mengatakan pemerintah federal akan memesan 100 juta dosis CoronaVac, lebih dari dua kali lipat dari 46 juta yang awalnya dipublikasikan. Brasil menanggung jumlah kematian akibat virus korona terbesar kedua di dunia setelah AS dengan 188.000 kematian. (AFP/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya