Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Biden Diharap Terus Tekan Tiongkok

Faustinus Nua
11/11/2020 02:10
Biden Diharap Terus Tekan Tiongkok
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau((Photo by Dave Chan / AFP))

PERDANA Menteri Kanada Justin Trudeau berharap pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden akan terus menekan Tiongkok untuk membebaskan dua warga Kanada yang ditahan selama hampir dua tahun.

Beijing, dalam tindakan yang secara luas dikecam oleh Barat sebagai pembalasan, menahan mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor.

Mereka dituduh melakukan spionase pada Desember 2018, beberapa hari setelah Kanada menangkap pejabat perusahaan Huawei asal Tiongkok, Meng Wangzhou, dengan surat perintah dari Amerika Serikat.

Trudeau berkomentar bahwa pemerintahnya telah bekerja sama dengan pemerintahan Donald Trump dan sekutu lainnya untuk menekan Beijing agar membebaskan Kovrig dan Spavor.

"Saya sangat yakin bahwa pemerintahan Amerika yang akan datang terus menjadi mitra yang baik bagi Kanada dan negara-negara lain di seluruh dunia karena kami ingin memberikan kesan kepada Tiongkok bahwa pendekatan yang mereka ambil tidak berhasil. Sangat penting untuk mengembalikan dua warga Kanada yang telah ditahan sewenang-wenang selama lebih dari 700 hari," katanya, kemarin.

Trudeau juga memperbarui kritiknya terhadap diplomasi koersif Tiongkok. Penangkapan itu menjerumuskan hubungan Kanada-Tiongkok ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Tidak efektif dan sangat menyibukkan negara demokratis di seluruh dunia," tambahnya.

Saat Meng, yang ditangkap di Kanada dan berusaha melawan ekstradisi ke AS atas tuduhan penipuan terkait dengan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran, Kovrig dan Spavor pun menghilang ke dalam sistem peradilan Beijing yang tidak jelas.

Ottawa dan Beijing juga telah berulang kali menuduh pihak lain memicu pertikaian diplomatik yang membatalkan pembicaraan awal perdagangan bebas.

Trudeau ialah salah satu pemimpin dunia pertama yang memberi selamat kepada Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris atas kemenangan pemilihan mereka, kurang dari satu jam setelah media AS menyebutnya.

Kemarin, dia menyatakan keyakinannya pada sistem pemilihan AS, tetapi enggan mengomentari penolakan Trump untuk mengakui kekalahan. Namun, dia yakin akan terus bekerja dengan Trump dalam masalah bilateral sampai pelantikan Biden pada akhir Januari.

Sementara itu, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sekutu Trump, secara mencolok menahan diri untuk tidak mengakui kemenangan Biden dan menyebut akan memberi selamat kepada siapa pun yang terpilih ketika waktunya tepat.

"Saya yakin presiden sedang menunggu akhir dari seluruh kekacauan itu, perdebatan apakah ada suara palsu atau tidak, sebelum dia berkomentar," kata Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao.

 

Berhentikan Menhan

Presiden Donald Trump kemarin telah memberhentikan Menteri Pertahanan Mark Esper. Tidak dijelaskan alasan pemberhentian Esper, tetapi tampaknya Trump akan menggunakan bulan-bulan terakhirnya untuk menyelesaikan masalah internal pemerintahan.

Christopher Miller, Direktur National Counterterrorism Center, akan mengambil alih posisi Esper.

Partai Demokrat bereaksi cemas. Langkah Trump dinilai mengirim pesan berbahaya kepada musuh AS dan meredupkan harapan untuk transisi yang teratur. (Nur/AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik