Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Maduro Berharap Buka Dialog dengan Pemerintahan Biden

Basuki Eka Purnama
09/11/2020 11:51
Maduro Berharap Buka Dialog dengan Pemerintahan Biden
Presiden Venezuela Nicolas Maduro(AFP/Marcelo GARCIA / Venezuelan Presidency)

PRESIDEN Venezuela Nicolas Maduro, Minggu (8/11), mengatakan dirinya akan bekerja untuk membuka kembali dialog politik yang bermartabat dan tulus dengan Amerika Serikat (AS) saat Joe Biden dilantik sebagai presiden.

"Pada saatnya, kita akan bekerja, semoga, untuk membuka kanal dialog yang bermartabat, tulis, dan langsung antara pemerintahan Joe Biden dan Venezuela," ujar Maduro dalam pidato yang ditayangkan televisi Venezuela.

Maduro, Sabtu (7/11), mengatakan dirinya terbuka untuk berdialog setelah mengucapkan selamat kepada Biden atas kemenangannya di Pemilu AS.

Baca juga: Taliban Harap Biden Jalankan Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, yang menyatakan diri sebagai presiden interim Venezuela, juga telah mengucapkan selamat kepada Biden.

Maduro, yang menjadi sasaran sanksi AS, memutus hubungan diplomatik dengan Washington pada Januari 2019, setelah pemerintahan Donald Trump, bersama sekitar 50 negara lain, mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela.

"Donald Trump menciptakan ladang ranjau antara AS dan Venezuela," kata Maduro sembari berharap pemerintahan Biden akan mengakhiri intervensi AS di negara Amerika Latin itu.

AS meminta tekanan internasional dalam upaya menggulingkan Maduro dan merupakan salah satu negara pertama di dunia yang mengakui klaim Guaido pada Januari 2019 bahwa dia adalah penjabat presiden Venezuela.

AS kemudian memberlakukan sanksi finansial untuk Venezuela, termasuk embargo minyak sejak April 2019.

AS juga menuding Maduro sebagai gembong narkoba dan menawarkan hadiah uang sebesar US$15 juta bagi siapa pun yang bisa menangkapnya.

Meski begitu, Maduro tetap bisa berkuasa di Venezuela karena mendapatkan dukungan dari Kuba, Rusia, Tiongkok, Turki, dan Iran. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya