Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Debat Terakhir Capres, Biden Serang Trump soal Covid-19

Nur Aivanni
23/10/2020 10:25
Debat Terakhir Capres, Biden Serang Trump soal Covid-19
Capres Partai Demokrat Joe Biden (kiri) sedang berdebat dengan Capres petahana Donald Trump (kanan)(AFP/Chip Somodevilla)

DEBAT terakhir antara calon presiden petahana Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden digelar pada Kamis (22/10). Sehingga tersisa 12 hari jelang pemilihan pada 3 November.

Dalam debat, Biden menyerang Trump karena tidak memiliki rencana untuk menghentikan 'musim dingin yang gelap' dari kematian akibat covid-19.

Dengan lebih banyak orang tewas di Amerika Serikat daripada di negara lain, Trump bersikeras covid-19 akan segera hilang melalui terobosan medis. Ia pun menunjukkan kesembuhannya sendiri dari virus korona sejak debat pertamanya.

"220.000 orang Amerika tewas. Jika Anda tidak mendengar apa pun lagi yang saya katakan malam ini, dengarkan ini," kata Biden pada debat yang disiarkan televisi di Nashville.

"Siapapun yang bertanggung jawab atas kematian sebanyak itu tidak boleh tetap menjadi Presiden Amerika Serikat," lanjutnya.

"Kami akan memasuki musim dingin yang gelap. Dan dia tidak punya rencana," ucapnya.

Baca juga: Obama Kecam Trump Kala Berkampanye untuk Biden

Trump pun meyakini tidak akan ada 'musim dingin yang gelap'. Ia tetap mempertahankan keinginannya membuka kembali Amerika Serikat secepat mungkin.

"Kami memiliki vaksin yang akan datang, sudah siap, itu akan diumumkan dalam beberapa minggu," ujar Trump.

Dalam kesempatan tersebut, Trump mengajukan tuduhan kelam bahwa Biden mendapat untung dari hubungan bisnis korup yang melibatkan putranya Hunter selama dia menjabat sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Barack Obama.

"Saya pikir Anda berhutang penjelasan kepada rakyat Amerika," tukas Trump yang kemudian dijawab oleh Biden bahwa dia tidak pernah menerima sepeser pun dari sumber asing dalam hidupnya.

Sebagai informasi, sekitar 45 juta orang Amerika diperkirakan telah bergabung dalam gelombang pemungutan suara awal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan jajak pendapat menunjukkan hampir semua pemilih telah mengambil keputusan tegas.

Jajak pendapat nasional Universitas Quinnipiac menempatkan Biden unggul 51%, sementara Trump 41%.

Untuk diketahui, debat capres kedua yang direncanakan pada 15 Oktober dibatalkan setelah Trump terkena covid-19 dan menolak untuk mengambil bagian dalam debat yang dilakukan secara virtual.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya