Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Rencana Trump Gelar Kampanye Indoor Dikecam

Basuki Eka Purnama
14/9/2020 08:31
Rencana Trump Gelar Kampanye Indoor Dikecam
Kampanye indoor Presiden AS Donald Trump di Tulsa, Oklahoma, 20 Juni lalu.(AFP/Nicholas Kamm)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Minggu (20/9), akan menggelar kampanye indoor pertamanya dalam beberapa bulan. Namun, otoritar lokal mengecam rencana itu dan menyebut hal itu merupakan pelanggaran pembatasan covid-19.

Kampanye indoor selama pandemi covid-19 terbukti menjadi masalah bagi Trump. Miliarder itu dikecam keras setelah salah satu kampanyenya, Juni lalu, menyebabkan meroketnya angka covid-19.

Kini, rencana kampanye indoor Trump di Henderson, Nevada, Minggu (20/9), dikritik oleh pemerintah lokal yang mengingatkan bahwa tidak boleh ada pengumpulan massa lebih dari 50 orang karena pandemi covid-19.

Baca juga: Bloomberg Siapkan US$100 Juta untuk Dukung Biden di Florida

"Pemerintah Kota Henderson telah mengeluarkan surat peringatan serta peringatan verbal kepada penyelenggara acara bahwa acara merka melanggar aturan gubernur terkait covid-19," ujar juru bicara Pemkot Henderson Kathleen Richards dalam sebuah pernyataan resmi.

Pandemi covid-19 telah menyebabkan pada kandidat presiden AS tidak bisa menggelar kampanye secara masif. Namun, dua bulan menjelang hari pemilihan, Trump dan rivalnya, Joe Biden, memperbanyak aktivitas kampanye mereka.

Tim kampanye Trump mengatakan para pengunjung akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke lokasi. Selain itu, para pengunjung akan dibagikan masker dan diminta mengenakannya.

"Jika Anda bisa melakukan demonstrasi di jalanan, berjudi di kasino, atau membakar toko dalam aksi kerusuhan, Anda juga bisa berkumpul dengan damai untuk mendengarkan pidato Presiden AS," ujar Direktur Komunikasi Kampanye Trump, Tim Murtaugh.

Kampanye indoor Trump di Oklahoma City, Tulsa, Juni lalu, menimbulkan masalah setelah mayoritas pendukung Trump menolak menggunakan masker serta menjaga jarak.

Kasus covid-19 di Tulsa melonjak pascakampanye Trump pada 20 Juni itu dengan pemerintah lokal menuding kampanye itu sebagai faktor utama penyebabnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya