Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Xi Jinping Sebut Tiongkok Melewati Ujian Bersejarah

Faustinus Nua
08/9/2020 14:18
Xi Jinping Sebut Tiongkok Melewati Ujian Bersejarah
Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan pidato dalam acara penghargaan terhadap pejuang covid-19.(AFP/Nicolas Asfouri)

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping menyebut negaranya sudah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah terkait pandemi covid-19.

Hal itu disampaikannya dalam upacara penghargaan untuk tenaga medis Tiongkok, yang diwarnai seruan terompet dan tepuk tangan.

Mesin propaganda bangsa mengeluarkan pujian atas upaya Tiongkok dalam penanganan covid-19. Membingkai ulang krisis kesehatan masyarakat sebagai contoh ketangkasan dari organisasi kepemimpinan Komunis.

Di hadapan ratusan delegasi, Xi membagikan medali emas kepada empat pahlawan di bidang medis. Semua peserta mengenakan masker wajah dan pin bunga merah yang besar.

Baca juga: Tidak Ingin Monopoli, Tiongkok Siap Bagikan Vaksin Covid-19

"Kami telah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah," tutur Xi, yang memuji perjuangan heroik negaranya dalam melawan covid-19.

"Kami dengan cepat mencapai kesuksesan awal dalam perang rakyat melawan virus korona. Kami memimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan perang melawan covid-19," imbuhnya.

Upacara di Aula Besar Rakyat pada Selasa (8/9) ini berlangsung meriah. Dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mereka yang kehilangan nyawa akibat covid-19.

Zhong Nanshan, tenaga medis berusia 83 tahun, menjadi salah satu penerima penghargaan. Dia muncul sebagai wajah perjuangan Tiongkok dalam melawan wabah covid-19. Nanshan pun dianugerahi medali nasional tertinggi Tiongkok oleh Presiden Xi Jinping.

Baca juga: AS Ngotot Ingin Buktikan Virus Covid-19 Buatan Tiongkok

"Kami akan bergandengan tangan dengan pekerja medis dunia untuk melanjutkan perjuangan dalam melacak asal-usul virus," pungkas Zhong.

Tiga orang lain yang mendapat gelar kehormatan, yaitu ahli biokimia Chen Wei, kepala rumah sakit di Wuhan dan seorang ahli pengobatan tradisional berusia 72 tahun.

Beberapa delegasi meneteskan air mata selama serangkaian pidato.  Sebelum upacara, stasiun nasional CCTV menunjukkan montase video Wuhan di puncak wabah. Termasuk gambar staf medis dengan pakaian hazmat dan rumah sakit yang penuh.

Tiongkok dalam pengawasan global yang ketat atas responsnya terhadap covid-19. Amerika Serikat (AS) dan Australia menuduh Tiongkok sengaja menutupi asal virus tersebut. Berdasarkan data otoritas, kasus kematian akibat covid-19 di Tiongkok mencapai 4.634 orang.(AFP/France24/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya