Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ganja Medis Diuji Coba pada Gajah Stres di Polandia

Ihfa Firdausya
27/8/2020 15:37
Ganja Medis Diuji Coba pada Gajah Stres di Polandia
Daun ganja(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

KEBUN binatang Warsawa, Polandia, pada Rabu (26/8) menyatakan akan mulai memberikan gajah-gajahnya ganja medis. Hal ini merupakan bagian dari proyek percontohan terobosan untuk menguji bagaimana ganja medis mengurangi tingkat stres mereka.

"Ganja medis telah digunakan di seluruh dunia untuk merawat anjing dan kuda tetapi ini mungkin inisiatif pertama dari jenisnya untuk gajah," kata Agnieszka Czujkowska, dokter hewan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

Tiga gajah Afrika di kebun binatang tersebut akan diberi dosis cairan CBD cannabinoid relaksasi konsentrasi tinggi melalui belalai mereka. Sang dokter mengatakan CBD tidak menyebabkan euforia atau efek samping berbahaya pada hati dan ginjal.

"Ini merupakan upaya untuk menemukan alternatif alami baru untuk metode yang ada dalam memerangi stres, terutama obat-obatan farmasi," kata Czujkowska.

Proyek tersebut, katanya, datang pada waktu yang tepat karena kawanan kebun binatang baru-baru ini harus menghadapi kematian alfa betina.

Pihak kebun binatang memantau stres pada gajah dengan memeriksa kadar hormon mereka dan melalui pengamatan perilaku.

Czujkowska mengatakan studi memakan waktu sekitar dua tahun sebelum timnya mendapatkan hasil yang pasti. Jika berhasil, inisiatif tersebut kemudian dapat dicoba dengan hewan lain yang hidup di penangkaran.

"Bertentangan dengan apa yang dibayangkan beberapa orang, gajah tidak akan menggunakan pipa ganja, juga tidak akan mendapatkan tong besar untuk menyesuaikan ukurannya," kata Czujkowska sambil tertawa.

Dosis awal akan sebanding dengan yang diberikan pada kuda, yakni satu botol berisi selusin tetes minyak CBD, dua atau tiga kali sehari.

"Fryderyka betina sudah memiliki kesempatan untuk mencobanya dan dia tidak mengatakan tidak," kata Czujkowska.

Sebagai informasi, perburuan telah menghancurkan populasi gajah dunia, yang merosot di Afrika dari beberapa juta pada pergantian abad ke-19, menjadi sekitar 400.000 saat ini. (AFP/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya