Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dua Anggota Parlemen Oposisi Hong Kong Ditangkap

Faustinus Nua
26/8/2020 11:20
Dua Anggota Parlemen Oposisi Hong Kong Ditangkap
Ted Hui yang ditahan polisi Hong Kong pada Rabu pagi kemarin(AFP/ANTHONY WALLACE)

Dua anggota parlemen oposisi terkemuka Hong Kong ditangkap aparat kepolisian kota pada Rabu (26/8) terkait protes tahun lalu di kota itu.

Lam Cheuk-ting dan Ted Hui ditahan setelah penggerebekan di rumah mereka pada Rabu pagi oleh aparat kepolisian. Hal itu disampaikan Partai Demokrat dan pernyataan di akun Facebook mereka yang terverifikasi.

Sumber polisi mengatakan kepada AFP bahwa 16 orang, termasuk Lam dan Hui ditangkap dalam operasi pada Rabu pagi, yang difokuskan pada protes antipemerintah pada Juli tahun lalu. Keduanya adalah anggota parlemen pro-demokrasi minoritas di legislatif kota yang sering mengkritik pemerintah Beijing dan Hong Kong.

Sebuah posting di halaman Facebook, Lam mengatakan dia ditangkap karena dicurigai berpartisipasi dalam kerusuhan pada 21 Juli tahun lalu. Hari itu, Lam dan puluhan pengunjuk rasa dipukuli oleh sekelompok pendukung pemerintah, yang dihubungkan dengan kejahatan terorganisasi.

Baca juga: Raja Media Hong Kong Ditangkap dengan UU Keamanan

Polisi terlambat tiba di tempat kejadian yang memungkinkan beberapa penyerang bersenjata pergi. Lam juga didakwa berkonspirasi untuk merusak properti dan menghalangi keadilan di luar kantor polisi Tuen Mun pada 6 Juli tahun lalu.

Sementara, kantor Hui merilis rekaman video penangkapannya di mana petugas mengatakan mereka menuduhnya dengan upaya menghalangi keadilan. Dia kemudian dibawa dari rumahnya dan diborgol.

Partai itu mengatakan tuduhannya juga berasal dari protes pada 6 Juli tahun lalu. Namun, hingga kini polisi tidak memberi komentar keterlibatan Hui.

Seperti diketahui, sejak awal Juni tahun lalu, Hong Kong dilanda protes besar dan sering kali disertai kekerasan. Protes selama 7 bulan berturut-turut itu menyebabkan lebih dari 9.000 orang ditangkap.

Demonstrasi besar-besaran itu pun memicu tindakan tegas Beijing yang telah memperketat aturannya tahun ini. Pada akhir Juni, Beijing memberlakukan undang-undang keamanan baru di kota itu, memperketat kendali Partai Komunis atas kota semi-otonom dan mengakhiri batasan resmi antara kedua wilayah tersebut. (CNA/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya