Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Turki Pertimbangkan Tangguhkan Hubungan Diplomatik dengan UEA

Haufan Hasyim
15/8/2020 15:00
Turki Pertimbangkan Tangguhkan Hubungan Diplomatik dengan UEA
Gedung Balai Kota Tel Aviv, Israel dinyalakan sesuai warna bendera Uni Emirat Arab setelah kedua negara sepakat menormalisasi hubungan.(AFP/JACK GUEZ)

TURKI dapat menangguhkan hubungan diplomatiknya dengan Uni Emirat Arab (UEA), atau menarik duta besarnya, Presiden Recep Tayyip Erdo?an mengatakan pada Jumat (14/8).

Langkah itu sebagai tanggapan atas kesepakatan atau normalisasi hubumgan antara UEA dan Israel.

Erdogan mengatakan kepada wartawan kesepakatan kontroversial UEA dengan Israel bermasalah dan Turki berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina.

“Saya telah memberikan instruksi yang diperlukan kepada menteri luar negeri saya. Kami dapat menangguhkan hubungan diplomatik atau menarik duta besar kami karena kami mendukung rakyat Palestina. Kami tidak bisa membiarkan Palestina dikalahkan,” kata Erdogan.

Presiden melanjutkan dengan mengatakan Arab Saudi juga telah mengambil langkah yang salah di kawasan, dan Erdogan juga mengkritik Mesir karena bekerja sama dengan Israel dan Yunani.

Sebelumnya pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk kesepakatan UEA-Israel karena mengkhianati perjuangan Palestina.

Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalisasi hubungan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Kamis, dalam kesepakatan yang mencakup janji Israel untuk 'sementara' menunda rencana aneksasi Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis mengatakan dia 'masih berkomitmen' untuk mencaplok bagian Tepi Barat meskipun ada kesepakatan normalisasi dengan UEA.

UEA menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.

Kesepakatan normalisasi mengkhianati Yerusalem, Masjid Al-Aqsa dan perjuangan Palestina, Otoritas Palestina mengatakan, Kamis.

Kesepakatan Israel-UEA bukan satu-satunya masalah antara Ankara dan Abu Dhabi, karena emirat telah menunjukkan permusuhan terhadap Turki.

Pada Juli, Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengkritik UEA karena melakukan 'tindakan jahat' di Libya dan Suriah, saat ia bersumpah bahwa Turki akan meminta pertanggungjawaban Abu Dhabi.

Pejabat Turki mencatat UEA mendukung organisasi teroris yang memusuhi Turki dan telah menjadi alat politik dan militer yang berguna bagi negara lain.

Emirat adalah bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan untuk membalikkan keuntungan teritorial Houthi pada 2015, yang semakin meningkatkan krisis di Yaman. Di Libya, Abu Dhabi mendukung pemberontak Jenderal Khalifa Haftar dan ingin menggulingkan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB.

Abu Dhabi juga mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah dalam ofensifnya terhadap demokrasi dan hak-hak sipil, dan pejabat Turki menuduh mereka menawarkan dukungan finansial dan logistik kepada kelompok teror PKK untuk melakukan serangan di Turki.

Sementara itu, mengenai eskalasi ketegangan di Mediterania Timur, Erdogan mengatakan fregat Turki TCG Kemalreis telah mencegah bentrokan kecil ketika angkatan laut Yunani mencoba mengganggu kapal seismik Turki, Oruç Reis.

"Mereka sekarang mundur ke pelabuhan mereka sendiri," kata Erdogan, memperingatkan Turki akan terus membalas dengan cara yang sama jika serangan semacam itu terus berlanjut. (Daily Sabah/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya