Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kasus Covid-19 Naik, Jepang Minta Warga WFH

Basuki Eka Purnama
27/7/2020 12:39
Kasus Covid-19 Naik, Jepang Minta Warga WFH
Sebuah restoran di Tokyo menggunakan manekin untuk memastikan para pengunjung menjaga jarak untuk mencegah penuluaran covid-19.(AFP/Philip FONG)

PEMERINTAH Jepang akan mendesak perusahaan untuk melaksanakan kebijakan telecommuting atau bekerja secara daring (work from home/WFH) dan meningkatkan langkah-langkah jaga jarak saat meningkatnya kasus covid-19 di antara pekerja.

Beberapa pekerja dinyatakan positif covid-19 karena bersosialisasi setelah bekerja.

Rekor lonjakan kasus covid-19 selama seminggu terakhir di Tokyo dan daerah perkotaan besar lainnya telah membuat para ahli khawatir terhadap
gelombang kedua.

Baca juga: Lockdown di Victoria Diperkirakan Berlangsung Lama

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, Minggu (26/7) malam, meminta para pemimpin bisnis untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan covid-19 seperti mendorong lebih banyak lagi bekerja secara daring selama keadaan darurat di Jepang.

Tokyo, pekan lalu, melaporkan catatan harian 366 kasus dengan 239 pada Minggu (26/7).

Kota Fukuoka selatan melaporkan rekor 90 kasus pada Minggu (26/7) bersama dengan meningkatnya jumlah kasus di Osaka.

"Pada satu titik, angka komuter turun 70 hingga 80%, tapi sekarang hanya sekitar 30%," kata Nishimura. "Kami benar-benar tidak ingin mengulang hal ini, jadi kami harus mencari cara baru untuk bekerja."

Dia juga meminta perusahaan-perusahaan untuk menghindari pertemuan besar dan mendesak perubahan yang terjadi.

Nishimura, pekan lalu, mengatakan kekhawatiran meningkat terkait klaster, khususnya yang melibatkan bar, tempat kerja, dan sosialisasi
setelah bekerja.

Meskipun jumlah kasus covid-19 dengan kondisi serius masih relatif kecil, pemerintah juga prihatin dengan peningkatan infeksi di antara masyarakat di usia 40-an dan 50-an.

Pemerintah pusat tetap bertekad memulai kembali kegiatan ekonomi dan pekan lalu meluncurkan kampanye perjalanan domestik di tengah kritik yang meluas.

Tetapi, Tokyo dihilangkan dari rencana pembukaan perjalanan domestik dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta penduduk kota untuk tinggal di rumah selama empat hari tiap pekan yang dimulai pada Kamis.

Lebih dari 30 ribu orang di Jepang telah terinfeksi covid-19 dan hampir 1.000 orang meninggal dunia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik