Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Tertinggi di Dunia, AS Capai 3 Juta Kasus Covid-19

Faustinus Nua
09/7/2020 18:38
Tertinggi di Dunia, AS Capai 3 Juta Kasus Covid-19
Seorang warga mengendarai skuter listrik dengan memakai masker wajah di Los Angeles pada 29 Juni 2020(AFP/FREDERIC J. BROWN)

Amerika Serikat (AS) menduduki puncak tertinggi kasus covid-19. Total 3 juta kasus yang dikonfirmasi sejak awal infeksi hingga Rabu (9/7).

Sejauh ini, AS masih menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya. Ada lebih dari 132.000 kematian.

Ketika kasus baru meningkat sebanyak 55.000 mencapai total 3.046.351 pada hari Rabu, Trump menyerukan siswa untuk kembali ke sekolah pada musim gugur. Dia juga mengecam Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) karena mengeluarkan panduan yang menurutnya terlalu ketat.

Hal itu kemudian ditanggapi Kepala Agensi yang mengatakan bahwa pedoman itu bukan persyaratan dan CDC akan segera memperbaruinya.

Universitas Harvard dan MIT pun akan menggugat pemerintah. Pasalnya pemerintah mengancam akan mencabut visa pelajar asing yang seluruh programnya telah pindah online karena pandemi covid-19.

Pandemi covid-19 membuat sejumlah negara bagian dan kota di AS harus membatalkan pelonggaran pembatasan. Houston, misalnya. Pada hari Rabu Houston membatalkan konvensi negara bagian Texas Republican yang akan diadakan dalam ruangan karena kasus covid-19 terus melonjak.

Menurut perhitungan AFP, AS hanya memiliki sedikit kasus pada awal Februari. Namun, tingkat infeksi di AS melewati 1 juta pada 28 April dan mencapai 2 juta pada 11 Juni.

Sementara itu, angka kematian telah merambah hingga lebih dari 132.000 jiwa atau hampir seperempat dari total angka kematian global.

Baca juga: Australia Tawarkan Suaka Bagi Warga Hong Kong, Tiongkok Geram

Di samping itu, Trump justru berusaha untuk terus menyalahkan Tiongkok dan WHO terkait kasus covid-19. Lalu, pada Selasa (7/7), secara resmi pemerintah AS memulai proses penarikan diri dari WHO.

Sementara itu, kasus covid-19 di sejumlah negara juga terus meningkat. Brasil menjadi negara kedua dengan total infeksi terbanyak, yakni 1,7 juta kasus dan 67.000 kematian. Bahkan Presiden Brasil Bolsonaro telah dikonfirmasi positif covid-19 meski dia tetap mengabaikan risikonya.

Di ibu kota Serbia, Beograd, bentrokan antara demonstran dan polisi pecah setelah pemerintah kembali menerapkan lockdown. Di kota Melbourne, Australia, jutaan orang juga bersiap untuk kembali di-lockdown menyusul lebih dari 100 kasus baru dilaporkan setiap hari.

Begitu pula dengan Prancis yang mulai mewaspadai gelombang kedua covid-19. Meski kurva covid-19 mulai melandai, Perdana Menteri yang baru Jean Castex mengatakan akan mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang lebih baik tanpa harus menerapkan lockdown total.

Pandemi covid-19 juga berdampak pada ekonomi di berbagai negara. Di awal triwulan pertama sejumlah negara mencatat penurunan ekonomi yang cukup signifikan.

Virus covid-19 ini telah menginfeksi hampir 12 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 500.000 sejak muncul di Cina akhir tahun lalu. Di seluruh dunia, warga harus kembali waspada mengingat gelombang kedua covid-19 mulai kembali merebak. (AFP/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya