Demokrat AS Peringatkan Israel atas Rencana Aneksasi

Haufan Hasyim Salengke
26/6/2020 09:35
 Demokrat AS Peringatkan Israel atas Rencana Aneksasi
Pemandangan pemukiman Israel Givat Zeev, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.(AFP/AHMAD GHARABLI)

HAMPIR semua anggota Demokrat di DPR Amerika Serikat (AS) menandatangani surat, Kamis (25/6), yang memperingatkan Israel terhadap rencananya untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

Dipimpin oleh politisi sebagian besar berdarah Yahudi yaitu Ted Deutch, Jan Schakowsky, Brad Schneider, dan David Price, surat itu meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Alternatif Benny Gantz, dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi untuk membatalkan rencana tersebut, mengatakan jika mereka tetap menindaklanjutinya, akan mendorong para pihak lebih jauh dari negosiasi dan kemungkinan kesepakatan akhir yang dinegosiasikan.

"Kami secara konsisten mendukung upaya perdamaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina yang menghasilkan dua negara untuk dua bangsa," kata para penulis surat, yang semuanya orang Yahudi kecuali Price. "Sehubungan dengan ini, kami menulis hari ini untuk menyatakan keprihatinan kami yang mendalam bahwa dorongan untuk menganeksasi wilayah secara sepihak di Tepi Barat setelah 1 Juli akan membuat tujuan-tujuan tersebut lebih sulit untuk dicapai."

Surat itu memperingatkan pencaplokan sepihak berisiko membalikkan upaya normalisasi dengan tetangga-tetangga Arab Israel, khususnya Yordania, dan dapat semakin memperburuk hubungan Israel dengan Eropa.

"Kami tidak melihat salah satu dari risiko-risiko akut ini bisa menjaga kepentingan jangka panjang Israel yang kuat dan aman," kata para penulis.

Surat resmi sejauh ini telah mengumpulkan dukungan dari 191 Demokrat dari 233 anggota di DPR. Langkah ini menunjukkan dukungan bipartisan yang lama terlihat di Capitol Hill untuk Israel mungkin terkikis.

Banyak anggota parlemen dari sayap progresif Demokrat tidak mendukung surat itu, termasuk Rashida Tlaib, Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, dan Ayanna Pressley.

Baca juga: 

Sementara itu, pemerintahan Presiden Donald Trump belum memutuskan posisinya tentang aneksasi yang direncanakan Israel, menurut laporan dari Associated Press, saat masyarakat internasional telah menyuarakan oposisi yang hampir seragam.

Pemerintahan Trump akan mengadakan konsultasi tambahan dengan para pejabat Israel, dan seorang pejabat senior mengatakan kepada Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan utusan khusus Trump untuk perdamaian Timur Tengah Avi Berkowitz akan melakukan perjalanan ke Israel, Kamis.

Netanyahu mengumumkan bulan lalu pemerintahnya akan secara resmi mencaplok Lembah Yordania dan semua blok permukiman di Tepi Barat, yang telah didudukinya sejak 1967.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana--serta aneksasi yang direncanakan--ilegal.

Para pejabat Palestina telah mengancam untuk menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika mereka melanjutkan rencana pencaplokan Tepi Barat, yang akan semakin merusak solusi dua negara. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya